WahanaNws.co | Ikon sakral bagi Indonesia, burung garuda, ternyata juga dipakai sebagai nama pasukan khusus Angkatan Laut (AL) AS yakni Electronic Attack Squadron 134 (VAQ-134) "Garudas".
Meskipun belum tahu pasti dari mana mereka mendapatkan nama "Garudas" itu, tapi yang pasti AS mengirim enam jet tempur EA-18G Growler ke Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman, pada 28 Maret lalu.
Baca Juga:
Jadi Lambang NKRI, Apakah Burung Garuda Benar-benar Ada?
"...tujuannya adalah untuk meningkatkan kesiapan, postur pertahanan kolektif NATO dan ke depannya untuk membantu kekuatan udara dengan negara-negara sekutu dan mitra kami," kata Sekretaris Pers Pentagon John F Kirby.
"Growler ini diperuntukkan untuk berbagai misi, tapi mereka dikhususkan untuk misi perang elektronik. Menggunakan sensor jamming untuk mengelabui radar musuh," tambahnya.
EA-18G Growler adalah varian dari pesawat F/A-18 dan menggabungkan platform "Super Hornet" dengan perangkat peperangan elektronik.
Baca Juga:
Irfan Setiaputra Pastikan Garuda Tetap Beroperasi Selama Angkutan Haji 1445H/2024M
Menurut ASDNews, Ea-18G Growler mengintegrasikan teknologi serangan elektronik baru, termasuk penerima ALQ-218, pod jamming taktis ALQ-99, perangkat penanggulangan komunikasi ALQ-227, dan joint tactical terminal.
Sekitar 240 personel AL, termasuk teknisi dan pilot akan menemani pengiriman pesawat itu ke Jerman.
Kedatangan mereka diharapkan dapat melakukan misi pendukung, pencegahan dan pertahanan di sayap timur.
Akan ikut andil dalam konflik Rusia-Ukraina?
John F Kirby mengatakan bahwa, "kedatangan mereka tidak dikerahkan untuk melawan pasukan Rusia di Ukraina."
"Mereka sepenuhnya dikerahkan dalam upaya kami meningkatkan kemampuan pencegahan dan pertahanan NATO di sepanjang sisi timur itu," jelasnya di laman Key Aero.
Terlepas dari pernyataannya, pengerahan pasukan ini tidak mungkin terjadi di hari-hari normal pada umumnya.
Mereka khawatir akan dampak dari konflik Rusia dan Ukraina akan meluar ke negara-negara NATO. [qnt]