WahanaNews.co | Dalam 48 jam, sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas di Half Moon Bay, California, Amerika Serikat (AS) akibat penembakan massal kedua di negara bagian tersebut.
Presiden Dewan Pengawas Wilayah San Mateo, mengatakan kepada CNN pada Senin (23/1/2023) malam mengatakan tersangka dalam penembakan yang terjadi pada Senin (23/1/2023) di bagian utara negara bagian itu telah ditangkap, Dave Pine.
Baca Juga:
Yenny Wahid Minta Kaum Tionghoa Jangan Dukung Paslon Bagian Pemerintah yang Dulu Larang Imlek
Sebelumnya, pada Sabtu (21/1/2023) malam, setidaknya 11 orang tewas dan lebih banyak lagi luka-luka setelah penembakan massal di Monterey Park, California. Penembakan itu terjadi saat komunitas besar Asia-Amerika di kota itu merayakan akhir pekan Tahun Baru Imlek.
Melansir Okezone, masih banyak yang tidak diketahui, tetapi adegan penderitaan dan horor semakin akrab terjadi di AS. Faktanya, penembakan massal yang terjadi pada Senin (23/1/2023) bergabung dengan 37 penembakan massal lainnya yang mengejutkan hanya dari tiga minggu pertama tahun 2023, per Arsip Kekerasan Senjata.
Komunitas dari Goshen, California, hingga Baltimore, Maryland, terguncang sementara yang lain bersiap menghadapi kemungkinan kekerasan semacam itu di halaman belakang mereka sendiri.
Baca Juga:
Maaf, 5 Shio Ini Bernasib Apes di Tahun Naga 2024 Menurut Prediksi Imlek
“Saat perayaan budaya dan komunitas lain telah dicabik-cabik oleh kekerasan senjata yang tidak masuk akal,” kata Wakil Presiden Kamala Harris kepada kerumunan orang di Tallahassee, Florida, pada Minggu (22/1/2023.
“Kita semua di ruangan ini dan di negara kita memahami bahwa kekerasan ini harus dihentikan,” lanjutnya.
Tapi bagaimana hal itu terjadi dengan sikap Kongres yang terpecah, aturan kebijakan yang sangat berbeda, dan budaya senjata yang mengakar masih harus dilihat.