WahanaNews.co | Militer Amerika Serikat merilis foto bom terbaru, yang diklaim mampu menembus jauh ke dalam bumi dan menghancurkan fasilitas militer bawah tanah.
Pada 2 Mei, Angkatan Udara AS merilis foto bom langka GBU-57, yang juga dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator atau penetrator persenjataan besar. Namun tak lama setelahnya, foto itu dihapus karena diduga menampilkan detail sensitif dari spesifikasi bom tersebut.
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
Foto bom itu diunggah di halaman Facebook Whiteman Air Force Base di Missouri. Pangkalan udara itu adalah rumah bagi armada pesawat pembom siluman B-2, yakni satu-satunya pesawat yang bisa membawa bom langka tersebut.
Dilansir Associated Press, foto bom terbaru AS muncul setelah ada laporan yang menyebut Iran semakin membuat kemajuan dalam pembangunan fasilitas nuklir, yang kemungkinan berada di luar jangkauan GBU-57. Padahal bom ini dianggap sebagai 'senjata terakhir' militer AS untuk menghancurkan bunker bawah tanah.
Analis Perusahaan Intelijen Janes, Rahul Udoshi, menyebut dari foto terbaru itu diketahui berat bom mencapai 12.300 kilogram yang membawa campuran bahan peledak standar AFX-757 dengan bahan peledak baru PBXN-114.
Baca Juga:
Ledakan Bom di Rumah Cagub Aceh Bustami, Polisi Periksa 4 Saksi
Jika dilihat dari bentuk dan beratnya, bom tersebut kemungkinan dibuat dari rangka baja tebal sehingga memungkinkan untuk menembus beton dan tanah sebelum meledak. Namun masih belum jelas seperti apa keefektifan bom itu.
Sementara itu, menurut laporan AP, citra satelit dari Planet Labs PBC mengungkap Iran sedang menggali terowongan di gunung dekat situs nuklir Natanz di Iran tengah.
Dari gundukan penggalian di situs itu, diperkirakan fasilitas tersebut berada antara 80 meter dan 100 meter di bawah tanah.
Para ahli mengatakan berdasarkan ukuran proyek konstruksi tersebut, Iran kemungkinan bisa menggunakan fasilitas bawah tanah untuk memperkaya uranium. Dengan bantuan mesin tambahan, Iran mungkin akan dengan cepat memperkaya uranium di bawah tanah.
Ini bukan kali pertama militer AS merilis foto dan video bom, untuk menanggapi perselisihan dengan Iran terkait program nuklirnya. Pada 2019, AS juga merilis video saat pesawat siluman B-2 tengah menjatuhkan dua bom.[eta]