WahanaNews.co | Amerika
Serikat (AS) secara tegas menyampaikan penolakannya atas seruan Organisasi
Kesehatan Dunia (WH0) untuk moratorium suntikan ketiga atau booster vaksin
Corona.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Seperti dilansir AFP, Kamis (5/8/2021), Kepala WHO Tedros
Adhanom Ghebreyesus telah mendesak negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang
mengendalikan pasokan dosis untuk segera mengubah arah dan memprioritaskan
mengatasi ketidakadilan drastis dalam distribusi vaksin antara negara-negara
kaya dan miskin.
"Kami benar-benar merasa bahwa itu adalah pilihan yang
salah dan kami dapat melakukan keduanya," kata sekretaris pers Gedung
Putih, Jen Psaki kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa AS telah menyumbang
lebih banyak daripada negara lain mana pun dan meminta negara lain untuk
bertindak.
"Juga di negara ini (kami) memiliki persediaan yang
cukup untuk memastikan bahwa setiap orang Amerika memiliki akses ke
vaksin," tambahnya.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
"Kami akan memiliki persediaan yang cukup untuk
memastikan jika FDA memutuskan bahwa booster direkomendasikan untuk sebagian
populasi untuk menyediakannya juga. Kami yakin kami dapat melakukan keduanya dan
kami tidak perlu membuat pilihan itu."
WHO selama berbulan-bulan telah membunyikan alarm atas
ketidakseimbangan mencolok dan tumbuh dalam ketersediaan vaksin terhadap penyakit
yang telah menewaskan 4,2 juta orang di seluruh dunia.
Menurut hitungan AFP, sekitar 4,3 miliar dosis vaksin
COVID-19 telah diberikan secara global. WHO ingin setiap negara telah
memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir September,
setidaknya 40 persen pada akhir tahun, dan 70 persen pada pertengahan 2022.