Serangan pertama membuat kerumunan berhamburan mencari selamat. Namun, jet tempur mengejar dan mengebom mereka.
“Siapa yang menjatuhkan (bom) itu?” tanya seorang analis dalam log pesan yang didapat New York Times.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
“Kita baru saja mengebom 50 perempuan dan anak-anak,” timpal yang lain.
Sementara itu, pihak militer menyebut serangan itu adalah “pertahanan diri yang sah”.
Komando Pusat AS menyebut serangan itu dilakukan karena tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di area tersebut terancam kewalahan oleh ISIS.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
“Kami menyesalkan kematian orang tak bersalah dan mengambil segala langkah yang mungkin untuk mencegahnya. Dalam kasus ini, kami melaporkan sendiri dan menginvestigasi serangan itu berdasarkan bukti-bukti kami, serta mengambil tanggung jawab penuh atas korban jiwa yang tak disengaja,” tulis pernyataan Komando Pusat AS.
Seorang pengacara Angkatan Udara AS yang hadir di markas operasi serangan itu menyebutnya berpotensi menjadi kejahatan perang. Ia kemudian melapor ke otoritas terkait tetapi, tidak ada tindak lanjut. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.