WahanaNews.co | Amerika Serikat mengungkapkan Angkatan Laut Rusia merencanakan uji coba nuklir Torpedo dalam beberapa pekan terakhir.
Salah satu pejabat senior AS mengatakan armada yang mungkin turut berperan dalam uji coba torpedo ini adalah kapal selam Belgorod.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Belgorod merupakan kapal selam rudal jelajah yang dimodifikasi untuk operasi khusus. Kapal ini mampu meluncurkan kendaraan bawah air tak berawak termasuk torpedo Poseidon.
Dalam sepekan terakhir, kapal-kapal tersebut tampak meninggalkan area uji coba di Laut Arktik. Kapal juga terlihat kembali ke pelabuhan tanpa melakukan tes. AS meyakini Rusia mungkin mengalami kesulitan teknis.
"Ini dapat dilihat sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar dan praktik militer Rusia baru-baru ini, mengirim pasukan yang tidak terlatih dan kurang perlengkapan ke Ukraina," kata pejabat itu seperti dikutip CNN, Kamis (10/11).
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Ia kemudian berujar, "Industri militer Rusia sedang melalui masa-masa sulit, dan kita juga bisa melihat sanksi Barat terhadap barang-barang militer berteknologi tinggi berdampak dan harus terus berlanjut."
Para pejabat AS meyakini Rusia bisa saja menguji torpedo lagi. Namun, perairan di area pengujian akan segera mulai membeku, sehingga membatasi operasi semacam itu.
AS juga memantau pergerakan Rusia yang kemungkinan akan melakukan uji coba torpedo Poseidon dari Belgorod.
Belgorod adalah kapal selam terpanjang di lautan saat ini. Kapal ini memiliki ketinggian lebih dari 608 kaki. Ukurannya lebih panjang dari kapal selam rudal balistik dan peluru kendali kelas Ohio milik Angkatan Laut AS, dengan ketinggian 569 kaki.
Media pemerintah Rusia, TASS, sebelumnya melaporkan kapal selam itu akan membawa torpedo berkemampuan nuklir Poseidon yang sedang dikembangkan.
Torpedo Poseidon adalah kendaraan bawah air tak berawak bertenaga nuklir yang mampu membawa amunisi konvensional dan nuklir. Sistem propulsi nuklir miliknya membuat Poseidon memiliki jangkauan yang hampir tak terbatas.
Pada November 2020 lalu, asisten menteri luar negeri untuk keamanan internasional dan non-proliferasi, Christopher Ford, mengatakan Poseidon sedang dirancang untuk membanjiri kota-kota pesisir AS dengan tsunami radioaktif.
Pada April lalu, laporan US Congressional Research Service (CRS) menyatakan Poseidon ditujukan sebagai senjata pembalasan, yang dirancang menyerang balik musuh setelah serangan nuklir di Rusia.
Menurut laporan CRS pada April lalu, Belgorod akan mampu membawa hingga delapan Poseidon.[zbr]