WahanaNws.co | The Guardian melaporkan, kapal penjelajah Rusia yakni Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam, telah tenggelam.
Kejadian itu terjadi saat kapal sedang ditarik ke sebuah pelabuhan di Laut Hitam setelah mengalami kerusakan parah.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Hal ini dikonfirmasi oleh Komando militer selatan Ukraina bahwa pada hari Rabu (13/4), mereka telah menyerang Moskva dengan jelajah anti-kapal Neptunus.
“Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius”, kata Maksym Marchenko, Gubernur Odesa.
Awalnya, Kementerian Pertahanan Rusia membantah hal itu dan mengklaim bahwa kerusakan telah diatasi.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Tetapi pada Kamis malam, dia mengkonfirmasi pernyataan, “kapal penjelajah Moskva kehilangan stabilitasnya ketika ditarik ke pelabuhan.
Kerusakan pada lambung kapal sangat parah akibat dari kebakaran setelah menerima serangan rudal, ditambah dengan kondisi badai di lautan”.
Pemerintah Rusia telah mengkonfirmasi bahwa lebih dari 500 awak di sana berhasil dievakuasi dengan kapal lain.
Kapal jelajah ini ditugaskan sejak 1983, dipersenjatai dengan 16 rudal jelajah Vulkan anti-kapal dengan jangkauan setidaknya 440 mil atau setara 700 km.
Menurut laporan dari The Guardian, Moskva juga membawa rudal anti-udara S-300, yang sangat penting untuk superioritas udara Rusia atas Krimea dan provinsi Kherson Ukraina, yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia.
Moskva adalah salah satu dari tiga kapal penjelajah kelas Slava, dikerahkan Angkatan Laut Rusia sejak peperangan ini dimulai.
Dia bersama dengan dua saudaranya (Marsekal Ustinov, dan Varyag) dikerahkan ke Mediterania untuk unjuk kekuatan yang mungkin bertujuan untuk mengintimidasi NATO, lapor 19FortyFive.
Kapal penjelajah kelas Slava ini berbobot lebih dari 11.000 ton dan mampu melesat di kecepatan maksimum 32 knot.
Partisipasi Moskva yang paling menonjol adalah saat pertempuran di Pulau Ular, merupakan kejadian yang paling terkenal sepanjang peperangan ini.
Moskva dan kapal perang Rusia lainnya mulai membombardir pulau tersebut tepat di hari pertama agresi militer Putin yaitu 24 Februari.
Saat kejadian itu, Rusia mengirim pesan kepada pasukan Ukraina yang menuntut penyerahan diri, lalu dibalas dengan, “kapal perang Rusia, pergilah sendiri!”.
Kontingen Ukraina ditangkap setelah bombardir singkat tetapi kemudian dibebaskan dalam pertukaran tahanan
Ungkapan “kapal perang Rusia, pergilah sendiri!”, langsung menjadi simbolis pembangkangan nasional dan kini menjadi meme di seluruh dunia, lapor The Guardian.
Sehari sebelum Moskva tenggelam, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengeluarkan prangko baru yang bergambar kapal dan penjaga perbatasan Ukraina dengan jari tengah terangkat. [qnt]