WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi memamerkan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, soal tingkat kebakaran hutan di Indonesia yang kini berada di titik paling bawah dalam 20 tahun terakhir saat kebakaran di negara lain justru meningkat.
Pencapaian ini Jokowi ungkapkan dalam pertemuan bilateral dengan Macron di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga:
Gabriel Attal Jadi PM Termuda Prancis di Usia 34 Tahun
Di depan Macron, Jokowi juga mengklaim Indonesia berhasil menurunkan tingkat deforestasi atau penebangan hutan.
"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
Dalam pertemuan itu Jokowi dan Macron juga membicarakan isu perubahan iklim.
Baca Juga:
Timnas Prancis Kisruh, Benzema Unfollow Pemain Les Bleus
Menurut Jokowi pelaksanaan konsisten Perjanjian Paris sangat penting.
Ia mengklaim Indonesia memilih berkomitmen terhadap perjanjian tersebut dan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia sudah berada di jalan yang benar.
"Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen [Perjanjian Paris]. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga targetkan net zero emission tahun 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyatakan pemerintah Indonesia telah mencanangkan peralihan menuju penggunaan energi terbarukan.
Pemerintah juga telah menyuarakan percepatan ekonomi yang berbasis teknologi hijau.
Jokowi lantas mengajak Macron meningkatkan kerjasama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi antara kedua negara.
Tujuannya agar transformasi dan ekonomi bisa lebih cepat. [dhn]