WahanaNews.co, Jakarta - Tindakan militer Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, telah melampaui batas kemanusiaan. Mereka bertindak sesuka hati tanpa mempedulikan norma-norma kemanusiaan.
Pasukan Israel terus menyerang Rafah dengan brutal, mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasi di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Serangan Israel di Rafah telah menewaskan banyak warga sipil Palestina. Namun, Israel mengklaim hanya menargetkan militan Hamas.
Kekejaman Israel di Rafah:
1. Pengeboman Kamp Pengungsi
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Israel mengklaim mencari militan Hamas, tetapi justru menyerang kamp-kamp pengungsi Palestina di Rafah. Salah satu serangan membunuh sedikitnya 40 orang, termasuk anak-anak.
Badan PBB UNRWA menyebut insiden ini menunjukkan Gaza sebagai "neraka di Bumi". Saksi mengatakan Israel sengaja menargetkan kamp yang melindungi warga sipil, bukan militan.
2. Membakar Tenda Pengungsi
Israel menyatakan serangan didasarkan pada intelijen untuk menyingkirkan pimpinan Hamas. Namun, faktanya mereka memilih menargetkan tenda-tenda pengungsi Palestina.
Akibatnya, korban tak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan, berjatuhan. Tenda-tenda di kamp Rafah hanya menyisakan puing-puing yang berasap.
3. Membakar Warga Sipil Hidup-hidup
Saat rudal Israel menghantam kamp pengungsi pada malam hari, api menyebar cepat dan meratakan pengungsian. Tidak hanya tenda-tenda yang terbakar, tetapi juga pengungsi di dalamnya.
Keluarga-keluarga Palestina tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri. Laporan Bulan Sabit Merah Palestina menyebutkan banyak orang "dibakar hidup-hidup".
Seorang selamat mengatakan "tenda meleleh dan jenazah korban juga meleleh" setelah serangan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]