WahanaNews.co | Pada awal Agustus 2022 lalu, Duta Besar RI di Manila, Agus Widjojo, menyerahkan Medali Perdamaian kepada mantan Menteri Pertahanan Nasional Filipina, Delfin N. Lorenzana dan mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces of the Phillipines/AFP), Jenderal (Purn.) Cirilito E. Sobejana.
Prosesi penyerahan penghargaan tersebut bertempat di KBRI Manila.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Seperti yang diberitakan dari KBRI Manila, Minggu (7/8/2022), penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atas keberhasilan misi penyelamatan ketiga nelayan WNI sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) pada tahun 2019 dan 2020.
Selain kedua pejabat tinggi militer Filipina tersebut, sebanyak 50 prajurit AFP yang terlibat langsung dalam misi penyelamatan tersebut juga diberikan penganugerahan Medali Dharma Pertahanan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas jasa dan perjuangan mereka mempertaruhkan nyawa dalam bertugas.
Dalam sambutannya, Dubes Agus Widjojo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran dan komitmen Pejabat Militer Filipina dalam misi penyelamatan WNIyang menjadi sandera ASG.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Ia juga menyampaikan penghargaan dari Presiden Joko Widodoatas peran vital Lorenzana dan Sobejana dalam misi penyelamatan ketiga nelayan WNI dan sekaligus membuktikan komitmen kedua Pejabat Militer Filipina dalam menjaga keamanan, keselamatan, serta stabilitas regional.
"Pemberian penghargaan dari Pemerintah Indonesia tersebut sebagai wujud nyata dari keberhasilan kerja sama pertahanan dan keamanan yang efektif serta hubungan antarkedua negara yang selama ini terus terjalin baik," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Agus menekankan kembali pentingnya peningkatan kerja sama di bilang counter terorism (kontra terorisme) dan penanganan kejahatan lintas batas.
Mewakili para penerima penghargaan, Lorenzana mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.
"Penghargaan ini sangat bermakna bagi para penerima danjuga Departement Pertahanan Nasional Filipina sebagai bentuk pengakuan atas kerja samayang erat antara kedua negara," ujar Lorenzana.
Lorenzana juga menambahkan pentingnya peningkatan kerja sama yang berkelanjutan dalam memberantas terorisme.
Ini merupakan pertama kalinya kedua medali itu diberikan kepada Warga Negara Asing, khususnya Warga Negara Filipina.
Acara penganugerahan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Bases Conversion and Development Authority, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, dan Armed Forces of the Phillipines.
Medali Perdamaian adalah tanda jasa yang diberikan oleh Presiden Indonesia kepada mereka, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang telah berjasa besar memajukan perdamaian, persaudaraan, diplomasi, dan persahabatan.
Sedangkan Medali Dharma Pertahanan merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan kepada perorangan atau militer asing yang berjasa dalam meningkatkan kerjasama bilateral dan kelancaran kegiatan yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
Diketahui, dua WNI berhasil diselamatkan pada 22 Desember 2019 dan satu orang. WNI lainnya diselamatkan pada 15 Januari 2020.
Ketiga nelayan WNI tersebut diculik saat sedang mencari ikan di perairan Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 23 September 2019.
Dalam misi penyelamatan, 1 (satu) personel tewas dan 2 (dua) personel lainnya mengalami luka tembak.
Lorenzana dan Sobejana juga terlibat dalam upaya pembebasan lima WNI yang disandera oleh kelompok teroris ASG pada tahun 2021. [Tio]