Port calls atau singgah di Pelabuhan Benoa ini disebut sebagai bagian dari operasional rutin US Navy di kawasan sekitar.
Port Call ini sekaligus mencerminkan kepentingan bersama antarnegara.
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
"Kunjungan ini menegaskan kembali kerja sama yang terus berlanjut dengan Indonesia, dan dukungan kuat kami untuk kawasan sekitar," ujarnya.
Lt. Christian Dohmeyer mengatakan bahwa kapal di bawah komando skuadron perusak atau Destroyer Squadron (DESRON) 7 ini ini sedang dalam penugasan bergilir di area operasi Armada Ke-7 Amerika Serikat (U.S. 7th Fleet).
Fungsinya adalah untuk mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan sekitar, bekerja sama dengan angkatan laut setempat yang menjadi mitra US Navy.
Baca Juga:
Menkeu Lakukan Diskusi Strategis tentang Pembiayaan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
“Kami datang untuk memberikan keamanan dan stabilitas maritim, sebuah pilar utama untuk Kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," klaim Lt. Christian Dohmeyer.
Menurutnya, tugas yang masih berlanjut ini menjadi alasan ia dan personel kapal perang lainnya untuk bergabung dalam pengamanan saat pertemuan G20 di Bali nanti.
"Untuk G20 diadakan di Bali tahun ini luar biasa, mungkin akan ada kapal dari Amerika Serikat, tetapi bukan kapal ini.