WahanaNews.co | Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe tewas usai ditembak oleh Tetsuya Yamagami.
Abe ditembak di depan umum saat menyampaikan pidato kampanye di Nara.
Baca Juga:
Diprotes Warga, Jepang Akan Gelontorkan Rp 178 M untuk Pemakaman Shinzo Abe
Dilansir dari media Jepang, Asahi Shimbun, Jumat (8/7), seorang pelajar perempuan yang tengah dalam perjalanan ke sekolahnya menceritakan detik-detik peristiwa tragis itu terjadi.
Dia mengaku melihat seorang pria mendekati Abe dan menembakkan senjata yang tampak seperti bazoka. Saat tembakan pertama, disebutnya Abe masih melanjutkan pidatonya.
Dia mengungkapkan, pelaku penembakan yang mengenakan atasan berwarna abu-abu kemudian mengambil beberapa langkah ke belakang dan kembali menembak Abe.
Baca Juga:
Kunjungi Jepang, Jokowi Ajak PM Kishida Hadiri KTT G20 di Bali
Abe pun tumbang usai tembakan kedua.
Pelaku penembakan kemudian meletakkan senjatanya. Petugas keamanan pun langsung membekuk pelaku.
Gadis itu mengatakan, sejumlah orang di lokasi tampak pingsan karena terkejut.
Mendengar Suara Ledakan
Seorang pria berusia 26 tahun sempat mengira aksi pembunuhan itu merupakan ledakan sebuah bom.
Saat insiden itu terjadi, dia berdiri di belakang pagar pengaman, beberapa meter dari Abe saat penembakan terjadi.
"Saya mengira seseorang melempar bom," katanya seraya menjelaskan bahwa dalam waktu sekitar satu menit terdengar suara 'bang'.
Abe pun tumbang. Teriakan kemudian disebutnya mewarnai kerumunan.
Dia mengatakan, seorang politikus yang menjadi kandidat dalam pemilihan majelis tinggi tampak menangis seraya berlari ke arah Abe.
Hal senada disampaikan pria berusia 30 tahun yang bekerja di perusahaan real estate. Dia mengaku mendengar suara 'bang', seperti ledakan bom pada pukul 11.30 waktu setempat. Setelah itu, asap tampak mengepul.
Beberapa saat kemudian, banyak ambulans dan pemadam kebakaran tiba.
"Banyak orang sudah berkerumun di sana karena Abe datang. Namun, kerumunan semakin besar," kata dia.
Sementara, seorang perempuan berusia 53 tahun menyaksikan saat pelaku penembakan mendatangi Abe.
Dia datang ke lokasi setelah mendapat selebaran mengenai pidato Abe.
"Saya melihat seorang pria berjalan dan mendekati Abe. Kemudian saya mendengar 2 suara tembakan, bang! Bang!. Pria itu pun terdiam. Dia tidak melarikan diri atau merasa takut akan tertangkap," ungkapnya.
Dia menggambarkan senjata yang digunakan memiliki kartrid panjang dan bentuk yang membutuhkan dua tangan untuk dipegang.
"Jantung saya masih berdetak kencang, dan saya sangat takut," katanya.
Kronologi Penembakan Abe
Dilansir dari AP dan NHK, Abe ditembak saat sedang berdiri menyampaikan pidato kampanye di Nara pukul 11.30 waktu setempat, Jumat (8/7).
Kampanye itu dilakukan menjelang pemilihan umum untuk majelis tinggi parlemen yang digelar pada Minggu depan.
Tak lama setelah Abe tumbang, polisi menangkap seorang pria terkait penembakan Abe.
Dilansir CNN, foto-foto penangkapan pria itu tersebar di media sosial. Pria yang belakangan diketahui sebagai eks angkatan laut Jepang itu tampak dipegangi oleh sejumlah petugas.
Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan usai ditembak. Media NHK dan Kyodo melaporkan Abe dalam kondisi henti jantung alias tidak menunjukkan tanda-tanda vital.
Abe pun dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan pukul 17.03 waktu setempat. Pelaku merupakan mantan pasukan angkatan laut bela diri Jepang yang mengaku memiliki dendam kepada organisasi tertentu dan percaya Abe bagian dari organisasi itu. [gun]