Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan milik militer bertujuan untuk membangun 34 fasilitas produksi rudal baru pada akhir Juni, sebuah langkah yang akan membantu memenuhi “puncak produksi” mulai tahun 2023, kata laporan itu.
Sekitar 64% dari pengeluaran militer tambahan, yang melebihi pengeluaran yang direncanakan NT$ 471,7 miliar untuk tahun 2022, akan digunakan untuk senjata anti-kapal seperti sistem rudal darat, termasuk rencana NT$ 148,9 miliar untuk memproduksi massal rumah-rudal yang tumbuh dan kapal “berperforma tinggi”.
Baca Juga:
KDEI Taipei Sosialisasikan Kebijakan Barang Kiriman dan Bawaan PMI kepada Masyarakat Indonesia di Taiwan
Presiden Tsai Ing-wen telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas utama, mendorong berbagai proyek pertahanan termasuk menempatkan kapal perang siluman kelas baru dan mengembangkan kapal selam Taiwan sendiri.
Tsai telah memperjuangkan gagasan “perang asimetris” dengan mengembangkan senjata berteknologi tinggi dan sangat mobile yang sulit dihancurkan dan dapat memberikan serangan presisi.
Dia mengatakan kepada delegasi AS yang berkunjung minggu ini bahwa ancaman militer dari seberang Selat Taiwan meningkat, dan berjanji untuk membela kebebasan dan demokrasi pulau itu.
Baca Juga:
Dandim Hadiri Rapat Paripurna Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Taiwan yakin Beijing memiliki ribuan rudal yang ditujukan ke sana, dan pasukan PLA mengerdilkan militer Taiwan.
Beijing juga memiliki senjata nuklir, yang tidak dimiliki Taiwan.
Beijing tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau yang dikelola secara demokratis di bawah kendalinya. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.