WahanaNews.co | Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan etnis di negara bagian Manipur, India yang terpencil.
Dilansir dari BBC, Minggu (7/5/2023), kekerasan dimulai awal pekan ini setelah unjuk rasa oleh masyarakat adat yang menentang langkah untuk memberikan status kesukuan kepada kelompok etnis utama di negara bagian itu.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Massa menyerang rumah, kendaraan, gereja, dan kuil. Beberapa laporan bahkan menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 54 orang.
Sekitar 10.000 orang dilaporkan mengungsi. Ribuan pasukan telah dikirim untuk menjaga ketertiban.
Jam malam diberlakukan di beberapa distrik dan akses internet telah ditangguhkan.
Negara-negara tetangga mulai mengevakuasi siswa mereka dari Manipur, yang berada di timur laut India dan dekat perbatasan dengan Myanmar.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Tentara mengatakan telah mengendalikan situasi tetapi pemerintah pimpinan BJP nasionalis Hindu di negara bagian itu dituduh tidak berbuat cukup untuk mencegah kekerasan.
Anggota komunitas Meitei, yang jumlahnya sedikitnya 50% dari populasi negara bagian, telah menuntut inklusi di bawah kategori Suku Terjadwal selama bertahun-tahun.
India mencadangkan pekerjaan pemerintah, penerimaan perguruan tinggi, dan kursi terpilih di semua tingkat pemerintahan bagi komunitas di bawah kategori ini untuk memperbaiki kesalahan sejarah yang telah menolak kesempatan yang sama bagi mereka.
melamsir Sidonews, India mencadangkan pekerjaan pemerintah, penerimaan perguruan tinggi, dan kursi terpilih di semua tingkat pemerintahan bagi komunitas di bawah kategori ini untuk memperbaiki kesalahan sejarah yang telah menolak kesempatan yang sama bagi mereka.
Status ini akan memberi Meitei akses ke lahan hutan dan menjamin mereka sebagian dari pekerjaan pemerintah dan tempat di lembaga pendidikan.
Suku-suku lain khawatir mereka akan kehilangan kendali atas tempat tinggal leluhur mereka di hutan.
Pada hari Selasa, ribuan orang suku dari distrik perbukitan negara bagian berpartisipasi dalam pawai yang diserukan oleh Persatuan Pelajar Semua Suku Manipur untuk menentang tuntutan tersebut.
Sehari kemudian, unjuk rasa serupa berubah menjadi kekerasan, memicu kerusuhan di distrik lain yang kemudian menyebar. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kerusuhan tersebut. [eta]