WahanaNews.co | Tak mudah menjalankan tugas sebagai pembersih kaca gedung pencakar langit Burj Khalifa di Dubai. Selain harus memastikan pekerjaannya selesai dengan baik, mereka juga harus mempertimbangkan bahaya pekerjaan, misalnya panas yang memantul dari kaca, juga bahaya lingkungan seperti badai pasir harfiah.
Burj Khalifa, salah satu dari banyak permata mahkota modern Abu Dhabi yang menjulang setinggi 828 meter. Burj Khalifa adalah gedung tertinggi di dunia, dengan konstruksi dimulai pada awal 2004, selesai pada Oktober 2009 dan akhirnya dibuka untuk umum pada awal 2010.
Baca Juga:
Incar Blok Baru, PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Untuk membersihkan kaca setinggi gedung itu tentu dibutuhkan upaya monumental dalam menjaga semua jendela tetap bersih. Beberapa orang mungkin mengabaikan tukang pembersih jendela sebagai pekerjaan biasa, tetapi pekerjaan ini menegangkan karena harus naik ke ketinggian dan digantung dengan tali.
Emaar Dubai, perusahaan pengembang real estate yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Burj Khalifa menyatakan, aman untuk bekerja pada kecepatan angin 20 knot (kira-kira 23mph). Tetapi mereka juga mengatakan, terkadang kecepatan angin mencapai 12 knot (sekitar 14mph). Artinya, pekerja pembersih kaca akan sulit untuk melakukan pekerjaannya.
Gaji rata-rata untuk pembersih jendela yang berurusan dengan gedung pencakar langit adalah US$ 50.000 atau sekitar Rp 710 juta (kurs Rp 14.200) per tahun atau sekitar 59 juta per bulan.
Baca Juga:
Ini Alasan Tak Banyak Gedung Pencakar Langit di Eropa
Upah tersebut bisa dikatakan cukup tinggi untuk pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan atau kualifikasi selain tidak takut ketinggian. Pembersih tak kenal takut ini pada dasarnya harus bekerja setiap hari sepanjang tahun, karena tugas besar membersihkan semua jendela menara kolosal ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Mereka tidak sendirian, pembersih kaca juga memiliki kru yang mengoperasikan teknologi dan mesin canggih. Perusahaan yang dianugerahi kontrak untuk membersihkan Burj Khalifa, Cox Gomyl, merancang dan membangun sistem mesin pencuci jendela yang menelan biaya sekitar US$ 5,7 juta.
Meskipun tingginya 828 meter dan lebih dari 24.000 jendela harus dibersihkan, tim ini hanya terdiri dari 36 orang.
"Ini sama dengan (apa) yang biasa digunakan oleh pembersih etalase toko. Tidak ada yang rumit tentang itu semua " jelas Dale Harding, General Manager Cox Gomyl dikutip dari windowcleaningforums, Selasa (16/11/2021). [rin]