Ada ratusan tentara Inggris di Estonia sebagai
bagian dari kelompok pertempuran NATO, sebagian besar dari Batalyon 1, Resimen
Mercian.
Ulah nakal enam tentara itu terjadi di tengah
kekhawatiran bahwa agen-agen intelijen Rusia dapat menggunakan pasukan Inggris
yang berperilaku buruk untuk mendiskreditkan operasi NATO di perbatasan.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Pakar Rusia, Bruce Jones, dari perusahaan
intelijen pertahanan Janes, mengatakan: "Sebuah insiden serius dapat dibangun dengan
sengaja oleh operasi [Presiden Vladimir] Putin."
Kementerian Pertahanan Inggris telah
mengonfirmasi kejadian itu.
"Sebuah penyelidikan sedang
berlangsung," kata kementerian tersebut, melalui seorang juru bicaranya,
yang dikutip The Mirror, Senin (7/6/2021).
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Bulan lalu, tentara-tentara Inggris, yang
dikirim ke Estonia untuk memperkuat pasukan lokal melawan ancaman dari Rusia,
terlibat dalam bentrokan massal dengan penduduk setempat dalam perselisihan
tentang seorang wanita.
Situs berita ERR melaporkan bahwa
delapan hingga sepuluh tentara pergi ke sebuah restoran cepat saji di kota
Tapa, Estonia, ketika masalah berkobar setelah sekelompok pria setempat
keberatan dengan tentara yang mengobrol dengan seorang wanita.
Perkelahian itu kemudian merembet ke jalan.