WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) bakal terus mengirim senjata ke Ukraina, tak peduli berapa pun biayanya. Washington begitu ngotot memimpin persiapan pasukan Kiev dalam melakukan serangan balasan pada pasukan Rusia pada musim semi.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh. Dia mengumumkan soal paket senjata terbaru Amerika senilai USD2,6 miliar menuju ke Kiev, saat pasukan Ukraina bertahan melawan serangan Rusia di Donbas dan bersiap untuk melanjutkan operasi ofensif.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
"Kami memberikan Ukraina apa pun yang mereka butuhkan saat ini di medan perang," kata Singh.
"Berapa pun biayanya, seperti yang dapat Anda lihat dari komitmen kami. Dan kami akan terus melakukan itu. Presiden, Menteri (Pertahanan) telah mengatakan kami bersama Ukraina selama diperlukan, jadi kami akan terus memberi mereka kemampuan yang mereka butuhkan," ujar Singh.
Melansir Sindonews, Tahap bantuan terbaru akan diambil dari stok AS untuk mempercepat pengiriman ke Ukraina. Paket tersebut termasuk amunisi segar untuk HIMARS buatan AS, pencegat pertahanan udara, dan peluru artileri yang sangat dibutuhkan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Juga dalam pengiriman baru akan ada amunisi untuk sistem pertahanan permukaan-ke-udara Patriot—yang telah dilakukan oleh banyak sekutu NATO, tetapi belum beroperasi di Ukraina, senjata anti-tank, dan mortir.
AS akan mengirimkan dua senjata baru—sembilan truk senjata 30 milimeter dan 10 sistem roket berpemandu laser C-UAS—yang dirancang untuk melawan drone, yang memiliki pengaruh signifikan di garis depan dan di kota-kota Ukraina di bawah pengeboman Rusia.
UAV Shahed buatan Iran menjadi perhatian khusus Kiev dan mitranya di luar negeri.