WahanaNews.co | Calon Presiden petahana Amerika Serikat, Donald
Trump, dilaporkan uring-uringan setelah
perolehan suara pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, semakin mendekati ambang batas kemenangan.
Seperti
dilansir CNN, Kamis (5/11/2020), Trump dan Calon Wakil Presiden
Mike Pence, beserta para petinggi, tim sukses,
dan keluarganya,
memantau rekapitulasi hasil Pilpres
dari Ruang Timur di Gedung Putih.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Menurut
sumber, Trump mulai uring-uringan dan marah-marah ketika selisih perolehan
suaranya dengan
Biden semakin melebar.
Sumber
itu mengatakan,
Trump juga terus menerus merengek supaya para petinggi Partai Republik yang
berada di Gedung Putih terus mencari dukungan di beberapa negara bagian supaya
dia bisa mendapatkan tambahan suara elektoral, dan mempersempit jarak dengan
Biden.
Sang
sumber menggambarkan perangai Trump yang merajuk kepada para petinggi Partai
Republik mirip seperti sirine mobil ambulans yang meraung-raung.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Menurut
dia, para petinggi Partai Republik mulai kehilangan kesabaran menghadapi
tingkah Trump itu.
Sumber
itu mengatakan,
dia dan sejumlah petinggi Partai Republik kecewa karena Trump menuduh ada indikasi kecurangan dalam
penghitungan suara di sejumlah negara bagian, terutama Pennsylvania, yang menjadi medan persaingan utama dengan Biden.
Menurut
versi penghitungan CNN, yang dilansir
pukul 07.06 WIB, Biden sementara unggul dengan 253 suara elektoral. Sedangkan pesaingnya yang merupakan petahana, Donald
Trump, mendapatkan 213 suara.
Sementara
dari hasil perhitunganAssociated Press, Biden meraih 264 suara, dan Trump
sampai saat ini mendapatkan 214 suara elektoral.
Menurut
versi penghitunganCNN, saat ini proses rekapitulasi suara elektoral
hanya tinggal menunggu dari beberapa negara bagian, yakni Alaska, Arizona, Georgia dan Nevada.
Jika
Biden unggul di Nevada dan Arizona, maka perolehan suaranya diperkirakan tidak
akan terkejar lagi.
Namun,
Trump berharap masih bisa membalikkan situasi dengan meraih suara di negara
bagian tersebut. [dhn]