Dalam pernyataan bank sentral, hanya Amrullah Saleh satu-satunya pejabat yang disebutkan namanya. Ia diyakini tengah berada di pegunungan Panjshir bersama para pejuang oposisi lainnya.
Sebelumnya, mantan presiden Afganistan Ashraf Ghani juga dituduh melarikan diri dengan membawa uang jutaan dolar. Namun Ghani membantah tuduhan tersebut dengan menyebutnya sebagai tuduhan "tidak berdasar".
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Pembekuan Aset Asing Memperburuk Masalah Keuangan
Bank-bank di Afganistan pun terpaksa harus menjatah jumlah uang yang akan dikeluarkan di kantor-kantor cabangnya. Hal ini dilakukan agar bank tidak benar-benar kehabisan uang. Batas penarikan mingguan yang dilaporkan adalah sebesar $200 (sekitar Rp 2,8 juta).
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Masalah keuangan di Afganistan turut diperparah dengan dibekukannya aset asing bank sentral sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.
Menurut mantan gubernur bank tersebut, Ajmal Ahmadi, jumlah aset yang dibekukan diperkirakan sekitar $10 miliar (lebih dari Rp 142 triliun).
Meski begitu, bank sentral yang dikendalikan Taliban mengklaim bahwa semua operasi komersial berlangsung di bawah pengawasan ketat dan melaporkan semua operasi berjalan lebih baik dari sebelumnya. "Bank-bank semuanya aman," kata pelaksana tugas gubernur bank sentral. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.