Sementara itu, temperatur air di Sungai Aare berubah-ubah berdasarkan sejumlah faktor, di antaranya suhu udara, intensitas cahaya matahari, dan angin. Menurut situs Bern, suhu sungai terendah biasanya terjadi pada bulan Februari.
1. Mengetahui titik-titik masuk dan keluar Sungai Aare
Sebelum berenang di Sungai Aare sebaiknya ketahui lebih dulu titik-titik aman untuk masuk dan keluar dari sungai. Untuk mengetahui informasi tersebut, wisatawan asing bisa membaca papan petunjuk maupun bertanya kepada penduduk setempat.
Baca Juga:
Politeknik Transportasi SDP Palembang Mengadakan Diklat untuk Pelaku Transportasi Sungai dan Danau
2. Memakai jaket pelampung
Masyarakat yang berenang di Sungai Aare sebaiknya memakai alat pengaman seperti jaket pelampung. Hal ini juga berlaku bagi wisatawan yang naik kapal.
“Memang Sungai Aare (diperuntukkan) hanya untuk orang yang bisa berenang dan harus pakai safety jacket. Banyak batu dan jembatan, jadi meskipun dengan boat (kapal), harus hati-hati juga," jelas Maria.
Berdasarkan informasi dari situs Bern, penduduk yang berada di Sungai Aare tidak disarankan menggunakan balon air sebagai pengganti pelampung. Selain bukan alat pengaman, balon air berpotensi kehabisan udara di dalamnya saat mengarungi sungai.
Baca Juga:
Pencarian ABK Tugboat yang Terbakar di Sungai Barito Dihentikan Setelah Sepuluh Hari
3. Berenang saat musim panas
Berenang di Sungai Aare disarankan pada musim panas, untuk menghindari suhu air sungai yang dingin. Maria menuturkan saat ini suhu di Sungai Aare masih tergolong dingin.
“Akhir Mei ini masih dingin, apalagi jika pagi hari. Meskipun sudah ada beberapa orang yang mandi, ada baiknya menunggu hingga pertengahan Juni," kata Maria.
Warga Indonesia lainnya di Bern, Swiss, Tenny Schneider, mengamini pernyataan Maria bahwa akhir Mei bukan waktu yang tepat untuk berenang di Sungai Aare.