WahanaNews.co | Rusia dilaporkan sudah mengerahkan sejumlah senjata mematikan yang dimiliki, di antaranya bom termobarik 220 mm yang disebut juga Buratino.
Penggunaan bom termobarik atau populer dikenal dengan bom vakum banyak ditentang karena efeknya yang mengerikan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (28/2/2022), bom vakum termobarik militer negeri beruang merah dilaporkan ditemukan di pinggiran selatan Belgorod, Rusia, dekat perbatasan dengan Ukraina.
Informasi yang sama dibagikan oleh seorang reporter di saluran televisi Amerika CNN, meskipun sejauh ini tidak ada bukti penggunaan senjata termobarik dalam konflik di Ukraina.
Penggunaan bom termobarik yang mematikan ini banyak ditentang sejumlah pihak karena senjata ini tidak menggunakan amunisi konvensional. Sebaliknya, bom ini diisi bahan peledak bertekanan tinggi bersuhu tinggi jadi sering disebut bom vakum.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Bom vakum ini mampu menyerap oksigen dari udara sekitarnya, menciptakan ledakan yang kuat, dan gelombang tekanan besar, yang dapat memiliki daya rusak yang menghancurkan.
Biasanya bom ini ditembakan dari peluncur roket ganda TOS-1 atau TOS-1A mampu menembakkan rudal dengan hulu ledak termobarik.
Menurut Human Rights Watch, senjata termobarik telah digunakan di Chechnya dengan dampak yang sangat mengerikan. Penggunaan bom termobarik telah dikutuk oleh beberapa LSM.
Dari foto yang tersebar dapat dilihat bahwa ini adalah versi lama dari sistem TOS atau TOS-1. Ini berarti bahwa peluncur roket ganda dan senjata termobarik ini memiliki 24-laras untuk menembakkan 24 rudal pada interval yang sangat pendek di antara tembakan.
TOS-1 adalah produk para insinyur dari era Soviet yang diproduksi dan telah digunakan sejak akhir 80-an. Ada versi yang lebih baru – TOC-1A, yang diproduksi dari tahun 2003 hingga hari ini, memiliki 30 peluncur roket.
TOS-1 dipasang pada sasis tank T-72 Rusia dengan peluncur roket kaliber 220 mm dan dapat menembakkan hingga 24 rudal dalam 15 detik. Bisa mengenai target pada jarak 500 hingga 3.500 meter. Awak sistem senjata terdiri dari tiga orang.
TOS-1 ditenagai oleh mesin diesel V-84 yang menghasilkan tenaga 840 hp dan 630 kW. Kecepatan perjalanan maksimum hingga 60 km / jam dan dapat menempuh jarak 550 km dengan satu pengisian bahan bakar tangki.
TOS-1 memiliki banyak sejarah selama bertugas di tentara Rusia. Sistem senjata termobarik ini ambil bagian dalam perang Rusia-Afghanistan, perang Chechnya kedua, perang Nagorno-Karabakh, perang di Irak, perang di Suriah, perang di Donbas. [qnt]