WahanaNews.co | Calon presiden pertahanan Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan segala upaya untuk memenangkan pemilihan umum (Pemilu) di putaran kedua dan mengalahkan Kemal Kilicdaroglu.
Di putaran pertama, Erdogan meraih suara 49,51 persen, sementara Kilicdaroglu mendapat 44.88 persen. Keduanya tak ada yang mencapai suara mayoritas atau lebih dari 50 persen.
Baca Juga:
Erdogan Resmi Dilantik untuk ke-3 Kalinya Jadi Presiden Turki
Dengan demikian pertarungan mereka berlanjut di putaran kedua yang berlangsung 28 Mei.
Sejumlah pengamat menduga Erdogan bakal kembali duduk di kursi kepresidenan. Berikut sederet siasat Erdogan untuk menang di putaran kedua.
1. Pengungsi
Baca Juga:
Hari Ini Erdogan Akan Dilantik Jadi Presiden Turki
Terkait pengungsi, Erdogan berjanji akan memulangkan pengungsi Suriah ke negara asal.
Rencana itu muncul usai Turki menjalin dialog dengan pemerintah Suriah yang dimediasi Rusia.
2. Lindungi warga dari ekstremis
Erdogan berencana menambah regulasi untuk melindungi warga dari tindakan ekstrem yang meningkat.
3. Turunkan inflasi hingga 20 persen
Dari sisi ekonomi, Erdogan juga berjanji akan menurunkan inflasi hingga 20 persen pada 2023 dan di bawa 10 persen pada 2024.
Erdogan telah mengumumkan serangkaian manfaat ekonomi bagi para pemilih, termasuk gas dan paket data gratis, demikian dikutip Time.
Presiden Turki ini juga mengejar kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga untuk melawan inflasi.
Inflasi di Turki pernah mencapai 85 persen pada November 2022. Angka ini merupakan inflasi tertinggi selama 25 tahun.
Merespons situasi tersebut, Bank sentral Turki memangkas suku bunga untuk ketiga kali dari 12 persen menjadi 10,5 persen.
Erdogan memandang suku bunga tinggi sebagai penyebab inflasi, bukan sebaliknya, yang bertentangan dengan teori ekonomi ortodoks.
4. Bikin 650 ribu rumah susun
Dalam kampanyenya, Erdogan mengatakan baka membangun total 650 ribu flet bagi korban yang terdampak gempa pada Februari lalu.
Ia juga berjanji dalam satu tahun, pemerintahannya bakal membangun 319 ribu rumah susun.
5. Kebijakan luar negeri
Terkait kebijakan luar negeri, Erdogan ingin melanjutkan hubungan Turki di kawasan yang lebih luas dan membangun poros yang berpusat di Turki.
Ia juga ingin tetap menjalin hubungan dengan Rusia dan Amerika Serikat.
Selain itu, Erdogan berjanji bakal terus menindak kelompok teror, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan gerakan Gulen.
Gerakan Gulen merupakan aktivitas yang terinspirasi dari seorang pemikir dan tokoh pergorokan Fethullah Gulen. Ia menilai Turki yang sekuler tak boleh menghalangi kemajuan umat Islam.
6. Berangus LGBTQ+
Sebagai salah satu janjinya, Erdogan bersumpah bakal menentang apa saja yang berkaitan dengan lesbian, gay, bisektuan, transgender, queer (LGBTQ).
"[Pemerintah akan] secara aktif melawan kecenderungan menyimpang seperti LGBT yang mengancam struktur keluarga kami," kata dia seperti dikutip Al Jazeera.
Dia juga menuduh oposisi dalam hal ini, Kilicdaroglu, "pro-LGBT".
Pengamat politik Turki, Galip Dalay, mengatakan gagasan utama kampanye Erdogan adalah kesinambungan, stabilitas, dan keagungan. Tujuannya untuk menarik suara konservatif dan nasionalis.
"Aliansi [Erdogan] menggunakan retorika 'perang melawan teror' yang sangat tajam untuk menarik sentimen nasionalis di negara itu karena berjanji menjaga Turki tetap kuat, mandiri, dan dihormati dalam kebijakan luar negeri," ungkap Dalay.[eta]