WahanaNews.co | Pemimpin oposisi sekaligus calon presiden Turki, Kemal Kilicdaroglu, bakal 'mengusir' 10 juta pengungsi, jika memenangkan pemilu presiden Turki putaran kedua pada 28 Mei mendatang.
Hal ini disampaikan Kilicdaroglu yang menuduh pemerintah Turki telah mengizinkan 10 juta migran ilegal memasuki negara mereka tanpa izin. Menurutnya jumlah imigran di Turki dapat meningkat menjadi 30 juta orang.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
"Anda (Erdogan) dengan sengaja membawa lebih dari 10 juta pengungsi ke negara ini," kata Kilicdaroglu, seperti diberitakan Al Jazeera.
Ia menambahkan, "Saya mengumumkannya di sini bahwa segera setelah saya berkuasa, saya akan memulangkan semua pengungsi. Titik."
Pengungsi Suriah mulai melarikan diri ke Turki dan negara-negara lainnya sejak tahun 2011, ketika Presiden Bashar al-Assad menumpas pemberontakan melawan pemerintahannya hingga memicu perang.
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
Hingga kini Turki telah menerima lebih banyak pengungsi Suriah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurut data pemerintah, ada sekitar 3,6 juta pengungsi yang terdaftar.
Komentar Kilicdaroglu pun memicu perdebatan di media sosial Turki.
Direktur Pelaksana International Interest, Sami Hamdi, mengatakan bahwa Kilicdaroglu telah memperlihatkan 'xenofobia' yakni ketakutan akan orang-orang dari negara lain.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, turut merespons pernyataan Kilicdaroglu dengan menegaskan pemerintah Turki tidak akan memulangkan para pengungsi Suriah.
"Kami tidak akan menjadikan Turki sebagai gudang pengungsi, tetapi warga Suriah adalah saudara dan saudari kami. Kami tidak dapat mengirimkan mereka untuk mati," ungkap Soylu.
Turki telah menangkap hampir 50.600 imigran tak berdokumen tahun ini per Mei, setelah menahan sebanyak 285 ribu orang di tahun 2022.[eta]