WahanaNews.co| Mengetahui peningkatan kekuatan nuklir China, setelah sebuah
laporan baru mengatakan Beijing sedang membangun 110 silo rudal baru lagi,
Pentagon dan anggota kongres Partai Republik pada Selasa, (28/7/2021)
mengungkapkan kekhawatirannya mengenai hal tersebut.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Silo atau yang disebut juga
dengan fasilitas peluncuran nuklir merupakan struktur silinder vertikal, yang
dibangun di bawah tanah, sebagai tempat penyimpanan dan peluncuran dari rudal
balistik antar benua (ICBM).
Laporan pembangunan silo baru
Cina itu muncul dari Federasi Ilmuwan Amerika (AFS), pada Senin lalu. Dalam laporannya,
gambar satelit menunjukkan China sedang membangun ladang silo baru di dekat
Hami, Xinjiang Timur.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Sebelumnya, Cina juga
dikabarkan membangun 120 silo rudal yang berlokasi di Yumen, daerah gurun
sekitar 380 km di Tenggara.
"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang
telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia
dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis AS
dalam tweet yang ditautkan ke New York
Times.
Departemen Luar Negeri AS
pada awal Juli menyebut, pembangunan nuklir China mengkhawatirkan, dan
berasumsi Beijing menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan
pada pencegahan minimal.
Deplu AS meminta agar China
terlibat dengan Amerika "pada langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko
perlombaan senjata yang tidak stabil."
Anggota kongres dari Partai
Republik, Mike Turner, anggota peringkat Subkomite Angkatan Bersenjata DPR
untuk Pasukan Strategis, mengatakan pembangunan nuklir China sebagai upaya "menyebarkan senjata nuklir dan
mengancan Amerika Serikat dan sekutunya".
Mike menambahakan, penolakan
China untuk merundingkan kontrol senjata "harus menjadi perhatian dan dikutuk
oleh semua negara yang bertanggung jawab." Seperti dikutip Wahana News dari Reuters, Rabu (28/7/2021).
Anggota Partai Republik
lainnya, Mike Rogers, anggota peringkat Komite Angkatan Bersenjata DPR,
mengatakan pembangunan silo China menunjukkan perlunya modernisasi penangkal nuklir
Amerika Serikat secepatnya.
Perbandingan Hulu Ledak Nuklir China dan AS
Pada tahun 2020, Pentagon
dalam sebuah laporannya memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China di
angka 200-an, dan mengatakan itu diproyeksikan setidaknya dua kali lipat ketika
Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.
Sementara menurut Analisis,
Amerika Serikat memiliki sekitar 3.800 hulu ledak nuklir, dan menurut lembar
fakta Departemen Luar Negeri, 1.357 di antaranya dikerahkan pada 1 Maret.
Washington telah
berulang-ulang meminta agar China bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia
dalam perjanjian kontrol senjata baru.
Namun, Beijing menuduh
Wasington menciptakan "musuh imajiner" untuk mengalihkan perhatian dari masalah
domestik dan menekan China.
Beijing mengatakan,
persenjataannya dikerdilkan oleh Amerika Serikat dan Rusia, China akan siap
untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis jika "berdasarkan
kesetaraan dan saling menghormati."[jef]