WahanaNews.co | Tampaknya Perusahaan China sudah mulai beroperasi di pertambangan Afghanistan. Bahkan perwakilan perusahaan China juga beberapa kali dilaporkan memasuki Afghanistan dengan visa khusus yang diberikan oleh Kabul.
Namun terbaru, pemerintah China kini justru memberikan peringatan kepada perusahaan negara itu yang sedang melakukan eksplorasi mineral di sana. Negeri Tirai Bambu meminta agar China "tidak buta" dan beroperasi sesuai izin yang berlaku.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dalam keterangan resmi Kedutaan China di Kabul, Beijing menyebut bahwa banyak laporan tentang orang asing ditahan tanpa izin eksplorasi. Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan juga disebut memiliki standar yang ketat untuk mengizinkan perusahaan asing melakukan eksplorasi.
"Saat ini ada banyak insiden penahanan warga asing tanpa izin di berbagai bagian Afghanistan," katanya dalam sebuah pernyataan di situsnya seperti dilansir CNBC International, Jumat (17/12/2021).
Afganistan sendiri ditaksir memiliki hasil mineral yang sangat banyak. Pada 2010 lalu, mantan menteri pertambangan negara itu memprediksi Afghanistan memiliki deposit mineral yang belum dimanfaatkan senilai antara US$ 1 triliun hingga US$ 3 triliun.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Hasil mineral yang diduga terkandung dalam perut bumi negeri Asia Tengah itu pun juga beragam. Mulai dari tembaga hingga emas, lithium, dan juga tanah jarang. Mineral ini sangat menjadi incaran perusahaan China yang memiliki pasar mineral terbesar dunia.
Namun pemanfaatan dan eksplorasi mineral ini cukup sulit mengingat kondisi tidak stabil yang dialami negara itu. Meski Taliban telah berkuasa penuh mulai Agustus lalu, banyak penambang, khususnya dari negara barat, yang menghindari aktivitas disana. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.