WAHANANEWS.CO - Sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia telah memasuki Kapel Sistina di Vatikan pada hari Rabu (07/05/2025) waktu setempat.
Pukul 17.46 waktu Vatikan (22.46 WIB), pintu Kapel Sistina resmi dikunci sebagai tanda dimulainya Conclave atau pemilihan Paus baru.
Baca Juga:
Donald Trump Sebut Ingin Gantikan Paus Fransiskus
“Extra omnes!” seru seorang pejabat dalam bahasa Latin yang berarti “semua keluar!”, menandakan hanya para kardinal yang boleh tetap berada di dalam ruangan tersebut.
Setelah perintah itu, seluruh non-kardinal meninggalkan ruangan, dan pintu Kapel Sistina dikunci untuk memulai proses pemilihan Paus.
Conclave ini digelar setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21/04/2025, dan diikuti oleh ratusan kardinal elektor.
Baca Juga:
Konklaf untuk Pemilihan Paus Baru Mulai 7 Mei 2025
Proses dimulai dengan berkumpulnya para kardinal di Kapel Paulina, tempat mereka melantunkan Litani Para Kudus (Litany of the Saints) dan Veni Creator sebelum memasuki Kapel Sistina untuk mengucapkan sumpah menjaga kerahasiaan.
Di hari pertama, para kardinal langsung melakukan pemungutan suara.
Seorang kandidat harus memperoleh sedikitnya dua pertiga suara untuk dapat terpilih menjadi Paus.
Jika belum ada hasil, cerobong asap di Kapel Sistina akan mengeluarkan asap hitam sebagai tanda pemungutan suara belum berhasil.
Setelah itu, para kardinal kembali ke Domus Sanctae Marthae untuk beristirahat.
Pada hari-hari berikutnya, pemungutan suara dapat dilakukan hingga empat kali sehari—dua sesi di pagi hari dan dua di sore hari.
Setiap kardinal akan menerima surat suara bertuliskan “Eligo in Summum Pontificem”, yang berarti “Saya memilih sebagai Paus Tertinggi”, dan menuliskan nama kandidat pilihannya.
Jika dalam empat hari pertama belum ada Paus yang terpilih, voting akan dihentikan sementara di hari kelima untuk memberi waktu bagi para kardinal berdoa, merenung, dan berdiskusi secara informal.
Surat suara yang telah dihitung akan dibakar. Asap hitam—hasil pembakaran campuran kalium perklorat, antrasen, dan belerang—menandakan belum terpilihnya Paus.
Sedangkan asap putih—dari campuran kalium klorat, laktosa, dan resin pohon runjung—menandakan bahwa Paus baru telah dipilih.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]