WahanaNews.co | Kim Jong Un mulai mengenakan masker untuk pertama kalinya usai Korea Utara mengkonfirmasi wabah Covid-19. Pemimpin Korea Utara itu mengenakan masker saat menghadiri pertemuan tentang wabah Covid-19 pekan ini.
Sehari setelah Korea Utara mengkonfirmasi kasus Covid 'pertama', pemimpin Kim Jong Un menggunakan masker pada pertemuan untuk membahas wabah Corona di negara itu. Sebelumnya Korea Utara mengklaim bahwa tidak ada satu pun kasus Covid-19 dalam dua tahun terakhir ketika pandemi melanda seluruh dunia.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Dilansir dari India Today, setelah kasus pertama Covid-19 terdeteksi, Kim Jong Un menyerukan penguncian kota dan kabupaten secara menyeluruh. Ia mengatakan tempat kerja harus diisolasi oleh unit untuk memblokir penyebaran virus.
Menyebarnya wabah Covid-19 di Korea Utara memiliki konsekuensi serius. Sebabnya negara itu memiliki sistem perawatan kesehatan yang buruk. Sebanyak 26 juta rakyat Korea Utara diyakini sebagian besar tidak divaksinasi.
Kim Jong Un menyatakan negaranya akan bertempur habis-habisa untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Pada Sabtu, 14 Mei 2022, tercatat ada 21 kematian dilaporkan dari orang-orang yang sebelumnnya menderita demam.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
"Penyebaran epidemi ganas adalah gejolak besar yang menimpa negara kita sejak didirikan," kata Kim Jong Un dikutip dari kantor berita negara KCNA, dalam pertemuan darurat Partai Buruh yang berkuasa di negara itu.
Kim Jong Un meminnta rakyatnya bersatu dan fokus bertempur melawan pandemi Corona. "Kita dapat mengatasi krisis," ujarnya.
Jumlah kasus Corona di Korea Utara diperkirakan sebanyak 280.810 orang, berdasarkan jumlah pasien di rumah sakit. Angka kasus kemungkinan bertambah karena kemampuan pengujian di Korea Utara yang terbatas.
Media pemerintah tidak mengatakan apakah angka kematian karena Covid. KCNA mengatakan pada hari Jumat bahwa satu kematian telah dikonfirmasi karena varian Omicron dari virus corona.
Dalam pertemuan itu, pejabat pengendalian epidemi melaporkan bahwa dalam kebanyakan kasus pada manusia disebabkan karena kelalaian termasuk overdosis obat karena kurangnya pengetahuan tentang metode pengobatan.
Sejak akhir April, 524.440 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam termasuk 174.440 kasus baru pada Jumat, kata KCNA. Sekitar 243.630 telah dirawat namun KCNA belum mengatakan berapa banyak orang yang telah diuji atau mengkonfirmasi jumlah total kasus Covid.
Korea Utara telah menguji sekitar 1.400 orang seminggu, menurut Kee Park dari Harvard Medical School. Namun ada ratusan ribu penduduk Korea Utara yang menunjukkan gejala Covid-19. [qnt]