WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, meminta negara Barat yang selama ini berkomitmen membela Ukraina untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi dan boikot ke Rusia serta Kuleba mendesak negara Barat mengirimkan senjata bagi negaranya yang masih digempur agresi Rusia, Senin (14/3).
Menurutnya, Perang Dunia III bisa pecah jika invasi Rusia ke Ukraina tak bisa dihentikan.
Baca Juga:
Gawat! Rusia Ancam Perang Dunia 3 ke NATO
"Bagi mereka di luar sana yang takut 'terseret ke Perang Dunia III.' Ukraina akan melawan dan berhasil. Kami membutuhkan bantuan Anda untuk berperang. Berikan kami seluruh senjata yang diperlukan. Terapkan lebih banyak sanksi ke Rusia dan lakukan isolasi sepenuhnya," kata Kuleba dalam akun Twitternya, Senin (14/3), sebagaimana dilansir Reuters.
"Bantu Ukraina menekan Putin menuju kegagalan dan Anda akan bisa menghindari perang yang lebih besar," lanjutnya.
Sebelumnya, Kuleba sempat meminta negara Barat mengirimkan jet tempur dan bantuan militer lain ke Ukraina.
Baca Juga:
Rusia Tak Inginkan Perang Dunia 3, Tapi Ada Syaratnya
Permintaan ini diutarakan agar Ukraina bisa mempertahankan kekuasaan udara mereka, mengingat akan ada lebih banyak korban bila negara itu tak bisa menghentikan gempuran udara Rusia.
"Permintaan paling tinggi kami adalah jet tempur, pesawat serang, dan sistem pertahanan udara," ujar Kuleba, dikutip dari AFP.
Ukraina terus mendesak sekutunya untuk melakukan lebih banyak upaya menekan Rusia, salah satunya ialah menerapkan zona larangan terbang di wilayah udara negara itu.
Meski demikian, sejumlah negara Barat takut bantuan yang dikirim ke Ukraina dapat menyeret mereka, termasuk anggota NATO, ke dalam perang langsung dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sempat mengancam negara Barat berkaitan dengan zona larangan terbang ini.
"Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu," ujar Putin dalam pertemuan dengan karyawan Aeroflot, dikutip dari AFP.
Ia juga menekankan penerapan zona larangan terbang tersebut bakal membawa konsekuensi 'kolosal' bagi Eropa dan dunia.
Sebelumnya, Ukraina mendesak NATO memberlakukan zona larang terbang atau non-fly zone terhadap negaranya.
Dengan zona larang terbang, setiap pesawat yang melanggar dan masuk wilayah udara Ukraina akan dicegat bahkan ditembak jatuh oleh NATO.
Namun, NATO menegaskan ogah menerapkan aturan tersebut. Beberapa pihak menganggap NATO khawatir jika menerapkan zona larang terbang di Ukraina sama saja seperti menyatakan ikut berperang langsung dengan Rusia. [bay]