WahanaNews.co | Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dikabarkan mengalami henti jantung usai insiden penembakan di wilayah Jepang barat.
Penembakan itu terjadi saat Abe menyampaikan pidato di sebuah acara menjelang pemilihan tinggi.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang
Dilansir dari AP, Jumat (8/7/2022), televisi publik NHK melaporkan rekaman yang menunjukkan Abe jatuh di jalan. Sejumlah penjaga keamanan langsung berlari ke arahnya.
Saksi mata melaporkan mendengar suara tembakan dalam serangan di Nara. Abe berdiri saat membuat pidato kampanye pemilihan menjelang pemilihan hari Minggu untuk majelis tinggi parlemen.
Polisi menyebut Abe tampaknya ditembak dari belakang. Sementara itu, seorang reporter NHK yang berada di lokasi kejadian mengatakan Abe berdarah. Wartawan itu mendengar dua kali letusan.
Baca Juga:
Tiba di Tokyo, Jokowi Bertemu PM Kishida
Polisi telah menangkap seorang pria di lokasi kejadian. Dia dicurigai atas dugaan percobaan pembunuhan.
Kondisi Abe
Abe dilaporkan pingsan dan mengalami pendarahan di leher, kata seorang sumber dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa kepada kantor berita Jiji.
Baik LDP maupun polisi setempat tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut.
NHK dan Kyodo sama-sama melaporkan Abe dibawa ke rumah sakit dan tampaknya mengalami henti jantung - istilah yang digunakan di Jepang untuk menunjukkan tidak ada tanda-tanda vital, dan umumnya mendahului sertifikasi formal kematian oleh koroner.
Abe, perdana menteri terlama di Jepang, menjabat pada tahun 2006 selama satu tahun dan kembali menjabat dari 2012 hingga 2020. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.