WahanaNews.co, Baku - PT PLN (Persero) siap mengawal target penambahan kapasitas terpasang EBT hingga 75 Gigawatt (GW) pada 15 tahun mendatang yang dicanangkan pemerintah. Untuk merealisasikan hal tersebut, PLN mengajak semua pihak untuk kolaborasi dalam penyediaan pendanaan hijau untuk membangun pembangkit energi bersih yang berkelanjutan dalam rangka menurunkan emisi karbon.
Dalam sesi diskusi panel di World Bank Pavillion COP29, Baku, Azerbaijan pada Jumat (15/11/2024), Dementrios Papathanasiou, Global Director of Energy & Extractives World Bank menilai upaya global dan kolaborasi dari semua pihak diperlukan untuk mendukung target Indonesia dalam mencapai transisi energi melalui pembangunan pembangkit energi bersih.
Baca Juga:
Indonesia Vs Jepang Tanpa Kedip, PLN Sukses Hadirkan Listrik yang Andal
"Utilitas listrik seperti PLN merupakan kunci sukses dari transisi energi di Indonesia. Perlu adanya penguat kinerja keuangan dan operasional sehingga investasi energi bersih bisa terus ditingkatkan dan bisa berkelanjutan," kata Dementrios.
Ket foto: Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi menyampaikan dalam upaya mencapai target energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 75 GW, membutuhkan investasi yang signifikan serta sinergi dari berbagai pemangku kepentingan pada diskusi panel dengan tema “Empowering Utilities for The Energy Transition” di World Bank Pavillion, COP29, Baku, Azerbaijan pada Jumat (15/11). [WahanaNews.co/PLN]
Valerie Levkov, Global Director of Energy, Mining & Sustainable Infrastructure Advisory di International Finance Corporation (IFC) menekankan peran sektor swasta dalam mendukung pembiayaan hijau sangatlah penting.
Baca Juga:
Erick Thohir Rombak Komisaris PLN, ALPERKLINAS Harapkan Pelayanan Terbaik untuk Konsumen Listrik
Menurut Valerie, sektor swasta dapat memberikan kapasitas pembiayaan dan teknologi baru seperti penyimpanan energi skala besar. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Sektor swasta dapat menjadi mitra yang efektif jika ada regulasi yang memungkinkan pengembalian investasi yang wajar.
“Di banyak negara, sektor swasta telah berhasil menyediakan teknologi penyimpanan baterai untuk mendukung integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan. Namun, regulasi yang stabil dan transparansi tender sangat penting untuk menarik minat investor,” ujar Valerie.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi menegaskan bahwa pencapaian target energi baru dan terbarukan (EBT) membutuhkan investasi yang signifikan serta sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.