WahanaNews.co | Di tengah guyuran hujan lebat, sedikitnya 80 ribu warga Israel demo di Tel Aviv untuk memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kepolisian Israel melaporkan lebih dari 80 ribu orang itu membanjiri ruas-ruas jalan di kawasan HaBima, Tel Aviv, dan sekitarnya pada Sabtu (14/1).
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
Sementara itu, warga juga memadati jalan-jalan di Yerusalem dan Haifa.
Para demonstran berarak sembari membawa papan-papan bertuliskan berbagai slogan anti-pemerintah, seperti "pemerintahan memalukan" dan "Turunkan diktator!"
Sebagian demonstran juga terlihat mengacungkan poster untuk membandingkan Netanyahu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga:
Mengejutkan Dunia, Militer Israel Akui Ketidakmampuan Hancurkan Hamas
Ini merupakan demonstrasi terbesar setelah pemerintahan Netanyahu mengambil alih kekuasaan di Israel pada Desember lalu.
Berdasarkan laporan Reuters, para demonstran menolak rencana Netanyahu untuk mereformasi aturan mengenai Mahkamah Agung.
Kritikus menganggap perubahan itu dapat melemahkan independensi proses kehakiman, melindungi korupsi, melanggar hak asasi kelompok minoritas, dan meruntuhkan kredibilitas sistem pengadilan.
Para penggagas demonstrasi pun terus membakar semangat warga agar mau ikut turun ke jalan meski hujan mengguyur.
"Pegang bendera Israel di satu tangan, dan payung di tangan lainnya. Keluarlah untuk melindungi demokrasi dan hukum di negara Israel," ucap mantan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, yang mengikuti demo di Tel Aviv.
Merujuk pada jajak pendapat Channel 13 TV pekan lalu, 53 persen responden memang menolak rencana reformasi aturan tersebut. Sementara itu, 35 persen lainnya setuju.
Popularitas Netanyahu sendiri saat ini masih rendah, terutama karena ia naik takhta ketika masih terjerat sejumlah kasus korupsi. [rgo]