WahanaNews.co | Di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Rusia telah menunjuk Jenderal Alexander Dvornikov sebagai komandan baru operasi militernya.
Penunjukan Alexander Dvornikov oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut-sebut terjadi karena perubahan rencana, setelah pasukannya gagal menguasai Kyiv.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Analis militer dan pejabat AS berspekulasi bahwa Alexander Dvornikov ditargetkan memberi Putin kemajuan di medan perang menjelang Hari Kemenangan pada 9 Mei 2022 mendatang.
Dipercaya memiliki keahlian substansial dalam operasi Rusia di Suriah, seperti apakah sosok Alexander Dvornikov?
Dvornikov telah melayani militer Rusia dalam kapasitas yang berbeda selama masa jabatannya.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Dia dikirim ke Grup Pasukan Barat dan ditugaskan ke Brigade Senapan Motor Pengawal ke-6 sebagai komandan batalyon.
Dia juga memimpin resimen di Divisi Tank Pengawal ke-10 dan Divisi Senapan Motor Pengawal ke-2 pada akhir 1990-an.
Di Distrik Militer Kaukasus Utara, Dvornikov naik pangkat menjadi kepala staf dan akhirnya menjadi komandan divisi senapan motor.
Dvornikov kemudian menjadi wakil komandan dan kepala staf Angkatan Darat ke-36 setelah lulus dari Akademi Militer Staf Umum.
Perwira militer ini juga mengambil alih komando Tentara Spanduk Merah ke-5 pada tahun 2008.
Dvornikov, 60 tahun, adalah komandan pertama operasi militer Rusia di Suriah.
Seperti diketahui, Putin mengirim pasukan ke Suriah pada September 2015 untuk mendukung pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Selama komando Dvornikov di Suriah dari September 2015 hingga Juni 2016, pesawat Rusia mendukung rezim Assad dan sekutunya saat mengepung Aleppo timur yang dikuasai pemberontak.
Pasukan ini membombardir lingkungan padat penduduk dan menyebabkan banyak korban sipil.
Pada akhirnya, Aleppo jatuh ke tangan pasukan pemerintah Suriah pada Desember 2016. [gun]