WahanaNews.co | Total 115 orang meregang nyawa usai wilayahnya dihantam badai Megi dan tanah longsor di Filipina.
Beberapa korban itu ditemukan di desa yang dipenuhi lumpur.
Baca Juga:
Barantin Sulawesi Utara Musnahkan 144 Ekor Ayam Tanpa Dokumen Karantina Resmi
Anggota layanan darurat di kota Abuyog, Filipina, telah melaporkan 26 orang tewas dari desa yang terdampak lumpur pada Selasa (13/4).
Selain itu, badan layanan tersebut mencatat sekitar 160 hilang. Mereka berharap bisa menemukan korban selamat.
Sementara itu di desa sekitar Baybay City, 86 orang tewas, puluhan mengalami luka-luka, dan ratusan orang belum ditemukan, demikian dikutip AFP.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Adapun di Mindanao, sebanyak tiga orang tenggelam, demikian menurut pejabat setempat.
Di pusat Provinsi Leyte, longsor menyebabkan sejumlah rumah hancur dan lahan pertanian terdampak.
Pada Minggu (10/4), badai Megi menerjang sejumlah wilayah di Filipina dengan kecepatan hingga 65 kilometer dan hembusan angin hingga 80 kilometer.
Imbas badai ini, longsor juga menghantam negara Asia Tenggara tersebut.
Sebelum badai Megi, Filipina pernah diterjang topan Rai pada akhir 2021 lalu. Akibat topan ini, tercatat 388 orang tewas. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.