WahanaNews.co | Duta Besar RI untuk Sri Lanka dan Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menyebutkan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka masih kondusif di tengah situasi krisis ekonomi yang mengguncang negara tetangga India tersebut.
"Terkait WNI di Sri Lanka, KBRI Kolombo terus berkomunikasi dan memastikan bahwa mereka masih dapat memenuhi kebutuhan pokok di tengah krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan BBM, gas LPG, obat-obatan dan pangan," kata Dewi dalam keterangan resmi, Minggu (26/6/2022).
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Ekonomi Sri Lanka memang sedang tidak baik-baik saja sampai dicap bangkrut oleh beberapa forum internasional.
Negara berpenduduk 22 juta orang itu kekurangan komoditas makanan hingga bahan bakar minyak (BBM) karena tidak mampu melakukan impor.
Berdasarkan datanya, saat ini terdapat sekitar 300 WNI yang berada di Sri Lanka dan pada umumnya mereka menikah dengan warga setempat.
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Sebagian sebagai profesional, maupun bekerja di sektor pariwisata.
"KBRI Kolombo dari waktu ke waktu terus memantau kondisi WNI yang jumlahnya berkisar 300 orang dan siaga membantu memenuhi kebutuhan pokok para WNI yang sangat membutuhkan," jelas Dewi.
Berbeda di Maladewa, terdapat sekitar 2.500 orang WNI yang sebagian besar merupakan pekerja migran Indonesia (TKI) yang bekerja di sektor pariwisata.