WahanaNews,co | Seorang miliarder Ukraina akan menuntut Rusia karena mengalami kerugian akibat perang.
Rinat Akhmetov mengalami kerugian antara 17 miliar dolar AS hingga 20 miliar dolar AS akibat pengeboman yang menghancurkan pabrik baja miliknya di Mariupol.
Baca Juga:
Rusia Angkut Baja dari Kota Mariupol, Ukraina: Penjarahan!
Pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan parah akibat pengeboman dan penembakan oleh Rusia.
Pabrik yang luas itu menjadi benteng pertahanan terakhir bagi pasukan Ukraina di Kota Mariupol.
Pabrik Baja dan Besi Illich miliki Akhmetov rusak parah dalam serangan Rusia.
Baca Juga:
Presiden Zelensky Akui Kota Mariupol 'Hancur Total'
"Kami pasti akan menuntut Rusia dan menuntut kompensasi yang layak untuk semua kerugian dan bisnis yang hilang," ujar Akhmetov.
Akhmetov merupakan pemilik perusahaan Metinvest, yang merupakan pabrik baja terbesar di Ukraina.
"Biaya penggantian karena agresi Rusia adalah dari 17 hingga 20 miliar dolar AS. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia," kata Akhmetov.
Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan suplai pasokan sesuai kontrak.
Sementara perusahaan Akhmetov lainnya, Grup SCM, telah melayani kewajiban utangnya.
Sementara produsen listrik milik Akhmetov, DTEK, telah merestrukturisasi portofolio utangnya.
Akhmetov mengatakan, dia tetap berada di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai.
Dia optimistis Ukraina bisa meraih kemenangan.
"Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," kata Akhmetov. [gun]