WahanaNews.co | Seorang pria yang dicurigai telah melakukan tindakan asusila di tempat suci Sikhisme telah dipukuli warga hingga dia mati. Informasi itu disampaikan polisi di kota Amritsar, India.
Insiden itu terjadi selama upacara doa di Kuil Emas kota itu pada Sabtu, menurut media setempat melansir BBC pada Minggu (19/12/2021).
Baca Juga:
Diisukan Dapat Kursi Menteri, PDIP Ingatkan Jokowi: Demokrat Partai Oposisi!
Pria itu diduga menerobos masuk ke dalam tempat suci, di mana kitab suci Sikhisme, Guru Granth Sahib, disimpan.
Dia kemudian mengambil pedang upacara yang ditempatkan di sebelah buku, tetapi disergab oleh penjaga dan umat di sana.
Sikh menganggap Guru Granth Sahib tidak hanya sebagai kitab suci agama mereka, tetapi juga sebagai Guru yang hidup.
Baca Juga:
PM Kamboja Hun Sen Mengundurkan Diri dari Jabatannya
Mereka percaya bahwa itu harus diperlakukan dengan hormat seperti manusia.
Perkelahian itu terjadi sekitar pukul 17.45 waktu setempat , dan terekam kamera saat doa malam disiarkan di televisi.
Tidak jelas persis apa yang terjadi selanjutnya. Polisi mengatakan pria itu ditemukan tewas begitu petugas tiba di tempat kejadian, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Kurang dari 24 jam kemudian, seorang pria lain dipukuli sampai mati oleh orang-orang Sikh yang menuduhnya melakukan penistaan, setelah dia diduga mencoba menurunkan bendera Sikh, Nishan Sahib, dari sebuah kuil di Kapurthala, juga di negara bagian Punjab.
Media India melaporkan polisi awalnya menahan pria itu, tetapi penduduk setempat kemudian bentrok dengan polisi dan akhirnya membunuh pria itu.
"Tindakan tegas akan diambil terhadap semua yang mengganggu hukum dan ketertiban di Punjab" setelah "insiden tragis" di Amritsar dan Kapurthala,” kicau Kepala polisi negara bagian Punjab di Twitter.
Setelah insiden tersebut, para aktivis berkumpul di luar kantor pusat Komite Parbandhak Shiromani Gurdwara (SGPC), yang mengelola situs suci tersebut.
Dalam sebuah unggahan setelah insiden Kuil Emas, Ketua Menteri Punjab Charanjit Singh Channi mengatakan dia telah memerintahkan polisi untuk "mencari motif yang mendasari dan konspirator nyata di balik tindakan pengecut ini".
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah pria lain ditangkap karena diduga melemparkan sebuah kitab suci Sikh kecil, Gutka Sahib, ke dalam kolam buatan yang mengelilingi kuil.
Penodaan Guru Granth Sahib adalah masalah yang sangat emosional di kalangan komunitas Sikh.
Beberapa insiden terjadi terkait hal itu pada 2014 dan 2015, dan itu menjadi masalah politik utama selama pemilihan Punjab pada 2017 dan 2019.
Partai Kongres yang berkuasa telah dikritik oleh lawan politik, dan banyak orang Sikh, karena gagal membawa keadilan bagi para pelanggar penistaan sebelumnya.
Balwinder Bhunder, seorang anggota parlemen untuk partai oposisi Akali Dal, mengutuk insiden terbaru pada Sabtu (18/12/2021).
Kepada outlet lokal NDTV, dia mengatakan itu adalah upaya yang disengaja "untuk melemahkan Punjab, yang merupakan ‘pedang India’".
“Beberapa orang telah menjadikannya permainan politik India selama lima tahun terakhir," tambahnya. [rin]