WahanaNews.co | Otoritas Iran mengeksekusi demonstran anti-pemerintah kembali pada Sabtu (7/1/2023).
Kali ini Iran mengeksekusi dua pria setelah mereka dihukum karena membunuh seorang anggota pasukan paramiliter selama aksi protes yang dipicu oleh kematian Mahasa Amini.
Baca Juga:
Jual Jasa Operasi Plastik hingga Bayi Tabung, Iran Siap Pikat Wisatawan Medis Global
Eksekusi terbaru menambah jumlah orang yang dieksekusi mati sejauh ini sehubungan dengan protes nasional di Iran.
Dua pria sebelumnya telah dihukum mati pada bulan Desember 2022. Tindakan Iran ini pun memicu kemarahan global.
"Mohammad Mahdi Karami dan Seyyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menyebabkan mati syahidnya Ruhollah Ajamian, digantung pagi ini," lapor kantor berita yudisial, Mizan Online.
Baca Juga:
Panglima IRGC Respon Ancaman AS Sebagai Musuh Republik Iran
Mizan Online menyampaikan, pengadilan tingkat pertama Iran telah menjatuhkan hukuman mati kepada kedua pria tersebut pada awal Desember dan pada Selasa (3/1/2023) Mahkamah Agung menguatkan hukuman mati, menuduh mereka membunuh Ajamian pada 3 November.
Korban adalah anggota milisi Basij yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.
Anjamian dilaporkan meninggal di Karaj, sebelah barat Teheran.
Jaksa sebelumnya mengatakan pria berusia 27 tahun itu ditelanjangi dan dibunuh oleh sekelompok pelayat yang memberikan penghormatan kepada seorang pengunjuk rasa yang terbunuh, Hadis Najafi.
Sebagaimana dikutip dari AFP, pihak berwenang Iran telah menangkap ribuan orang dalam gelombang demonstrasi yang dimulai dengan kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral Iran pada September 2022.
Gadis berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moralitas karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk perempuan.
Menurut perhitungan AFP berdasarkan informasi resmi, sejak awal gerakan protes, pengadilan telah menghukum mati 14 orang sehubungan dengan demonstrasi.
Di antara mereka, empat telah dieksekusi, dua lainnya telah dikukuhkan oleh Mahkamah Agung, enam sedang menunggu persidangan baru, dan dua lainnya dapat mengajukan banding. [rgo]