WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketika konflik Iran–Israel meletus pada 13 Juni, opini publik di Asia tampak berpihak pada Teheran atau memilih netral.
Namun di balik layar, kenyataan yang jarang disorot adalah adanya negara-negara Asia, termasuk yang mayoritas penduduknya Muslim, justru menjalin kerja sama erat dengan Israel, dari sektor pertahanan, intelijen, hingga teknologi canggih.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Dua Program Prioritas, Wamendagri dan Menkes Serukan Dukungan Pemda
Fakta ini mencerminkan bahwa kalkulasi geopolitik kerap menyingkirkan sentimen agama atau solidaritas terhadap Palestina.
Di antara negara-negara tersebut, beberapa bahkan menjadi mitra kunci Israel di kawasan Asia, meskipun secara ideologis dan historis tampak bertolak belakang.
Berikut lima negara Asia, termasuk yang mayoritas Muslim, yang secara aktif mendukung Israel, baik secara terbuka maupun terselubung.
Baca Juga:
Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
1. India: Sekutu Strategis Terbesar Israel di Asia
India menjalin hubungan terbuka dengan Israel, dengan nilai perdagangan pertahanan lebih dari USD2 miliar per tahun.
New Delhi membeli sistem pertahanan udara Barak-8 dan drone Heron, dan menjalin kerja sama teknologi dengan perusahaan Israel seperti Elbit dan Rafael.
Meskipun mendukung solusi dua negara, India tetap menjadi pelanggan utama industri pertahanan Israel.
2. Azerbaijan: Negara Syiah yang Jadi Basis Mossad
Mengejutkan banyak pihak, Azerbaijan yang mayoritas Muslim Syiah justru menjadi mitra erat Israel.
Baku memasok 60% kebutuhan senjatanya dari Israel dan membuka akses wilayahnya untuk operasi intelijen Mossad terhadap Iran.
Ini menjadikannya negara Muslim paling strategis dalam mendukung kepentingan Tel Aviv di kawasan.
3. Vietnam: Netral Tapi Dekat dengan Israel
Meski tidak terlibat langsung dalam konflik Timur Tengah, Vietnam menjalin kerja sama militer intensif dengan Israel.
Hanoi membeli sistem radar, menandatangani MoU teknologi drone, dan mempererat pertahanan siber.
Posisi netral Vietnam dalam konflik disertai langkah nyata yang justru menguntungkan Israel secara militer.
4. Filipina: Dukung Diam-diam di Bawah Bayang Amerika
Filipina mengakui Israel sejak awal dan memperkuat kerja sama antiterorisme dan militer, termasuk pembelian kendaraan lapis baja serta pelatihan pasukan khusus.
Sikap diplomatik Filipina cenderung menghindari kritik tajam terhadap Israel, menandakan dukungan terselubung lewat hubungan strategis.
5. Kazakhstan: Negara Muslim yang Bersandar pada Intelijen Israel
Kazakhstan, meski mayoritas Muslim, memilih pendekatan pragmatis dengan menjalin kerja sama intelijen dan energi dengan Israel.
Negara Asia Tengah ini memosisikan diri sebagai mitra ekonomi dan keamanan untuk menyeimbangkan pengaruh Iran dan Rusia di kawasan.
Realitas ini menunjukkan bahwa meski publik Asia mengecam agresi Israel, beberapa pemerintah justru memperkuat aliansi dengan Tel Aviv demi kepentingan strategis jangka panjang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]