WahanaNews.co | Nama Ben Stiller dan Sean Penn memperpanjang daftar tokoh yang dilarang masuk ke Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia memasukkan dua nama aktor itu dalam daftar warga AS yang diblokir dan dilarang masuk negara mereka.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Seperti diberitakan Reuters pada Senin (5/9/2022), pemblokiran diberikan atas kritik publik mereka atas aksi militer Rusia di Ukraina.
Ben Stiller dan Sean Penn juga menjadi aktor yang vokal dalam mendukung Ukraina.
Tak hanya itu, para aktor juga bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam kesempatan berbeda.
Baca Juga:
Rusia Kelimpungan, Ukraina Rebut Lagi Kota Kunci di Donetsk
Ben Stiller bertemu Zelensky pada Juni lalu, bahkan memuji Presiden Ukraina itu.
"Kamu adalah pahlawanku," kata Stiller, kala itu.
Sementara itu, Sean Penn tak hanya bertemu Zelensky.
Ia bahkan membuat film dokumenter ketika Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pemenang Oscar dua kali itu juga ikut berjalan kaki bersama warga Ukraina untuk mengungsi ke negara sahabat pada hari-hari pertama serangan Rusia.
Dia juga kembali ke Ukraina pada Juni 2022 untuk bertemu Zelensky.
Penn juga mengunjungi Bucha dan Irpin dekat Kyiv, tempat-tempat dugaan kekejaman terhadap warga sipil oleh pasukan Rusia, dan Zelenskyy secara terbuka berterima kasih kepada Penn atas dukungannya.
Sebelumnya, daftar sanksi itu diisi warga-warga AS yang kebanyakan berprofesi sebagai politikus, pejabat perdagangan, dan eksekutif industri.
Beberapa tokoh AS yang kena sanksi Rusia itu termasuk Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, empat wakil sekretaris perdagangan, enam senator, hingga bos Facebook Mark Zuckerberg.
Moskow menerapkan larangan perjalanan sebagai bentuk balas dendam atas serangkaian sanksi yang dijatuhkan Negeri Paman Sam kepada Rusia terkait invasinya ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan larangan perjalanan ini berlaku "abadi".
Selain Harris dan Zuckerberg, larangan masuk ke Rusia ini juga berlaku bagi sejumlah pejabat tinggi Kementerian Pertahanan, konglomerat, hingga wartawan AS.
Tak hanya AS, pemerintahan Presiden Vladimir Putin juga menerapkan larangan perjalanan bagi warga sejumlah negara sekutu Amerika seperti Kanada.
Kemlu Rusia mengatakan daftar orang yang dilarang masuk Rusia "tanpa batas waktu" ini termasuk mereka yang "terlibat langsung dalam pengembangan, pembuktian, dan implementasi kursus Russophobia dari rezim yang berkuasa di Kanada.
Russophobia merupakan sentimen hingga kebencian terhadap segala sesuatu yang berasal dan berhubungan dengan Rusia.
Di masa lalu, Russophobia kerap didorong oleh propaganda negara Barat.
Larangan perjalanan ini diterapkan Rusia ketika masih menggempur Ukraina habis-habisan, terutama wilayah timur negara eks Uni Soviet itu. [gun]