WAHANANEWS.CO, Jakarta - edakan emosi publik tak bisa dihindarkan ketika rekaman brutal beredar luas, memperlihatkan sekelompok pria tak berdaya dieksekusi di tengah jalan oleh pasukan Hamas, memicu gelombang kecaman atas tindakan yang dianggap sebagai hukuman mati di luar hukum.
Pada Rabu (15/10/2025), kelompok militan Hamas diketahui tengah melancarkan operasi internal untuk menumpas geng dan jaringan kriminal di Gaza setelah tercapainya gencatan senjata dengan Israel dua tahun terakhir.
Baca Juga:
Prabowo Tiba di Jakarta Usai Hadiri KTT Perdamaian dan Penghentian Perang Gaza
Sebuah video yang dirilis di saluran Telegram al-Aqsa TV pada Senin malam memperlihatkan delapan pria dengan mata tertutup, tangan terikat, dan dipaksa berlutut sebelum ditembak dari jarak dekat di jalanan ramai di depan kerumunan warga yang menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-apa.
Dalam tayangan tersebut, disematkan narasi 'Perlawanan melaksanakan hukuman mati terhadap sejumlah kolaborator dan penjahat di Kota Gaza' yang kemudian dengan cepat memicu kontroversi dan menjadi perbincangan panas di berbagai platform media sosial.
Adegan yang tergambar menampilkan para pria bersenjata mengeksekusi para korban tanpa proses pengadilan yang jelas, memunculkan kekhawatiran baru tentang cara Hamas mengontrol wilayah Gaza pasca-gencatan senjata.
Baca Juga:
Momen Jabat Tangan dan Pujian Presiden Trump kepada Presiden Prabowo
Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia atau ICHR, lembaga yang dibentuk Otoritas Palestina sejak 1993, merilis pernyataan yang menuntut penghentian segera praktik eksekusi sewenang-wenang di Jalur Gaza yang dinilai mencoreng nilai hukum dan kemanusiaan.
"Gelombang eksekusi di luar hukum dan penembakan di kaki yang terjadi setelah gencatan senjata di Jalur Gaza tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun," tegas lembaga tersebut dalam keterangannya.
Mereka juga menambahkan bahwa "kejadian tersebut merupakan kejahatan hukum dan moral yang membutuhkan kecaman dan pertanggungjawaban segera" sebagai bentuk tekanan terhadap pihak keamanan Hamas.