Mereka menilai, pemerintah Jepang justru belum berbuat banyak untuk mendorong warga memiliki anak seperti menyediakan pusat penitipan anak di dekat tempat kerja dan membuat kebijakan lain sehingga perempuan bisa lebih nyaman bekerja usai melahirkan.
"Mereka terus saja bilang bahwa angka kelahiran turun, tetapi pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mengatasinya. Yang mereka katakan dan lakukan sebenarnya berlawanan," tulis seorang pengguna Twitter di kolom reply.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Populasi Jepang turun menjadi 125,5 juta jiwa pada 2021, berkurang 644.000 orang dari tahun 2020.
Penurunan ini disebabkan angka kelahiran yang lebih rendah dari angka kematian.
Meski demikian Jepang masih menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, tempat industri-industri raksasa bermarkas mulai dari otomotif, elektronik hingga game. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.