WahanaNews.co | Puluhan ribu pengguna terutama di Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menonaktifkan akun mereka.
Hal itu dilakukan mereka sejak berita miliarder Elon Musk membeli Twitter menyebar.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Seperti dilansir dari Metro, masalah ini diperhatikan oleh pengguna Twitter terutama individu dan politisi terkenal. Mereka melihat penurunan tajam dalam jumlah pengikut masing-masing.
Twitter mengkonfirmasi ke jaringan televisi NBC News bahwa penonaktifan akun besar-besaran dilakukan oleh pengguna nyata (manusia) daripada bot atau program otomatisasi.
Pada hari Selasa, Twitter mengatakan tingkat fluktuasi jumlah penggunanya terjadi karena penutupan akun. Berdasarkan akun-akun yang kehilangan pengikut, tampaknya pengguna yang berhaluan kiri memilih untuk meninggalkan platform.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang memiliki pengikut terbanyak di Twitter telah kehilangan lebih dari 300.000 pengikut, sementara Alexandria Ocasio-Cortez telah kehilangan lebih dari 11.000 pengikut sejak berita kepemilikan Musk atas Twitter menjadi publik.
Sebaliknya, politisi sayap kanan seperti anggota Kongres dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene mencatat peningkatan jumlah hampir 100.000 pengikut di akun resminya hanya dalam 24 jam.
Greene adalah pendukung mantan Presiden AS Donald Trump. Trump diblokir secara permanen dari Twitter karena menyebarkan informasi palsu tentang Covid-19. Reaksi tidak terbatas pada AS dengan para pemimpin sayap kanan seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro mencatat sekitar 90.000 pengikut baru.