WAHANANEWS.CO, Jakarta - Elon Musk kembali menggemparkan panggung politik Amerika Serikat.
Setelah sempat menjadi donor utama Donald Trump dalam Pilpres 2024, kini Musk berbalik arah dan meluncurkan partai politik baru bernama Partai Amerika, sebuah manuver politik besar yang ditujukan langsung untuk menantang dominasi Partai Republik dan Demokrat yang telah menguasai sistem politik AS selama dua abad.
Baca Juga:
Akhiri Era Kontroversial di Pemerintahan Trump, Elon Musk Umumkan Mundur Bertahap dari DOGE
Langkah ini juga menjadi puncak dari ketegangan antara Musk dan Trump yang muncul sejak Musk menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Perbedaan pandangan tajam terkait belanja domestik dan pengurangan pekerjaan federal membuat hubungan keduanya merenggang.
Musk menilai rencana Trump untuk ekspansi anggaran akan memperparah krisis utang nasional.
Baca Juga:
Tesla Babak Belur, Elon Musk Dikepung Tarif Trump dan Embargo China
Kini, melalui platform media sosial miliknya, X (dulu Twitter), Musk menyatakan bahwa sistem dua partai yang berlaku selama ini bukanlah demokrasi sejati.
“Jika menyangkut kebangkrutan negara kita dengan pemborosan & korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” tulisnya.
Ia melanjutkan, “Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda.”
Sebelumnya, Musk mengadakan jajak pendapat di platform X pada Hari Kemerdekaan AS.
Dalam survei itu, ia menanyakan apakah rakyat AS menginginkan kemerdekaan dari sistem dua partai. Hasilnya, lebih dari 1,2 juta tanggapan masuk, dan dua pertiga menyatakan dukungan terhadap partai baru.
“Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” tulis Musk di X pada hari Sabtu.
Partai Amerika yang diusung Musk kini menjadi sorotan sebagai gerakan politik alternatif yang bisa mengguncang lanskap perpolitikan AS, terutama menjelang Pilpres berikutnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]