WahanaNews.co | Presiden Recep Tayyip Erdogan sesumbar rudal balistik Tayfun milik Turkiye bakal menghantam Athena jika Yunani terus mempersenjatai pulau-pulau Aegea.
Menurut Presiden Turkiye tersebut, Yunani sudah ketakutan karena ibu kotanya, Athena, jadi target misil Ankara.
Baca Juga:
Baru-baru Ini, 5 Negara di Dunia Legalkan Perkawinan Sesama Jenis
Erdogan, dalam sebuah acara di provinsi Samsun pada Sabtu pekan lalu, mengatakan ketakutan sudah dirasakan negara rival setelah Turkiye menguji coba rudal balistik Tayfun.
"Sekarang kami sudah mulai membangun rudal kami. Tentu saja, produksi ini membuat orang Yunani ketakutan. Ketika Anda mengatakan 'Tayfun (Topan)', orang Yunani takut. Mereka (Yunani) mengatakan itu akan menghantam Athena. Tentu saja, itu akan menghantam," katanya seperti dikutip TRT World, Senin (12/12/2022).
“Jika Anda mencoba membeli sesuatu (untuk mempersenjatai) dari sana-sini, dari Amerika hingga pulau-pulau, negara seperti Türkiye tidak akan menjadi penonton. Ia harus melakukan sesuatu,” imbuh Erdogan pada sebuah acara di provinsi Samsun utara pada hari Sabtu.
Baca Juga:
Bantai Wanita dan Anak-anak, Erdogan sebut Kebiadaban Israel Mirip Nazi
Pada bulan Oktober, Türkiye melakukan uji tembak rudal balistik jarak pendek Tayfun di atas Laut Hitam. Senjata itu merupakan buatan dalam negeri. Rudal tersebut dapat mencapai target pada jarak 561 kilometer dalam waktu 456 detik.
Turkiye dan Yunani sejatinya sama-sama negara NATO. Namun, keduanya telah berseteru selama puluhan tahun.
Ankara telah mengeluhkan tindakan provokatif dan retorika berulang kali dari Athena dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mempersenjatai pulau-pulau di dekat pantai Turkiye yang didemiliterisasi berdasarkan perjanjian.
Menurut Ankara, langkah-langkah seperti itu menggagalkan upaya dan itikad baiknya untuk mewujudkan perdamaian.
Kritik Amerika
Dalam acara pekan lalu, Erdogan juga mengkritik sekutu NATO lainnya; Amerika Serikat (AS), karena memberikan dukungan dan senjata kepada apa yang dia sebut sebagai "organisasi teroris" di Suriah utara.
“Amerika mengirim 4.000-5.000 truk senjata dan amunisi ke Suriah utara. Meskipun saya sudah mengatakan ini berulang kali, mereka tidak peduli," kesal Erdogan.
"Kami bersama Anda di NATO. Meskipun kami bersama, Anda melakukan kesalahan kepada kami dan Anda berada di pihak organisasi teroris...kami akan bangkit dengan tali sepatu kami sendiri," lanjut Erdogan.
Bulan lalu, Türkiye meluncurkan Claw-Sword Operation di wilayah utara Irak dan Suriah. Itu adalah serangan udara lintas batas melawan kelompok PKK, yang memiliki tempat persembunyian di perbatasan Irak dan Suriah—tempat mereka merencanakan dan terkadang melakukan serangan di tanah Turkiye.
Setelah operasi udara diluncurkan, Erdogan juga mengisyaratkan operasi darat ke Irak utara dan Suriah utara untuk menghilangkan ancaman teror.
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türkiye, Uni Eropa, dan AS, dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang kelompok PKK di Suriah. [rna]