Ethiopia telah mengalihkan air Nil untuk mengisi reservoir besar di belakang bendungan.
Mesir, yang terletak di hilir dan hampir sepenuhnya bergantung pada Sungai Nil untuk irigasi dan air minum, khawatir hal ini akan mempengaruhi tingkat air yang mengalir ke negara itu.
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Karena itu, ia menginginkan jaminan sejumlah volume air yang masuk ke Mesir.
Tetapi Ethiopia enggan bersepakat terikat pada angka tertentu untuk banyaknya air yang akan dilepaskan, karena prioritasnya adalah memastikan ada cukup air untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika.
Sudan juga khawatir tentang bagaimana bendungan itu akan mempengaruhi ketinggian airnya.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Tahun lalu, Sudan terkejut ketika Ethiopia memutuskan untuk menutup tiga dari empat pintu pengalihan air.
Hal itu menyebabkan tingkat air yang lebih rendah mengalir ke hilir dan mengganggu stasiun pompa Sudan untuk irigasi dan pasokan air kota.
Kedua negara telah berlomba-lomba untuk mencapai kesepakatan dengan Ethiopia mengenai pengisian dan pengoperasian bendungan itu, tetapi negosiasi gagal mencapai kemajuan. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.