WahanaNews.co | Rusia dihadapkan dengan pemberontakan di tengah invasinya ke Ukraina setelah tentara bayaran Wagner Group menyerbu markas militer Negeri Beruang Merah di Rostov pada Sabtu (24/06/23).
Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, bahkan sempat mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Moskow meski akhirnya batal setelah bernegosiasi dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Baca Juga:
Perang Langit Memanas, Rudal Kh-31P Rusia Tembus Perisai Patriot di Ukraina
Melansir AFP, berikut fakta-fakta terbaru terkait pemberontakan Wagner Group di Rusia:
Pemberontakan Wagner merupakan puncak dari ketegangan antara Prigozhin dan militer Rusia, terutama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, selama beberapa bulan terakhir. Prigozhin juga tak segan menghina militer Rusia di Ukraina.
Ia juga menyalahkan tentara Rusia yang tak becus atas kematian pasukan Wagner di Ukraina Timur.
Baca Juga:
Tu-214 Berubah Jadi Monster Udara: Rusia Siap Luncurkan Rudal Mematikan dari Jet Sipil
Dia telah berulang kali menuduh Rusia gagal membantu pasukan pribadinya secara memadai di Ukraina.
Prigozhin juga menuduh birokrasi dan korupsi dalam tubuh militer Rusia yang menghambat pergerakan invasi.
Pada Jumat (23/6), kemarahan Prigozhin memuncak saat ia menuding pimpinan militer Moskow memerintahkan serangan ke kamp Wagner hingga menewaskan banyak pasukan.