WahanaNews.co | Federasi Taekwondo Dunia memutuskan mencopot sabuk hitam kehormatan milik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti dilaporkan RT, Senin (28/2/2022), Putin dianugerahi sabuk hitam bergengsi itu oleh kepala federasi, Choue Chung-won, pada tahun 2013.
Baca Juga:
Nadhifa Ziya Sudewa Raih Emas di Kejuaraan Nasional Taekwondo Bhayangkara Presisi II 2024
Sebelumnya, Putin juga diangkat menjadi grandmaster seni bela diri saat kunjungan November 2013 ke Korea Selatan, tempat taekwondo berasal.
Federasi Taekwondo Dunia mengumumkan keputusan itu pada Senin (28/2) dan mengutuk keras operasi militer Rusia di Ukraina, yang dikatakan bertentangan dengan visi Taekwondo Dunia tentang “Perdamaian Lebih Berharga daripada Kemenangan” dan nilai-nilai Taekwondo Dunia tentang rasa hormat dan toleransi.
"Dalam hal ini, Taekwondo Dunia telah memutuskan untuk menarik kembali sabuk hitam dan kehormatan ke-9 yang dianugerahkan kepada Tuan Vladimir Putin pada November 2013," lanjutnya.
Baca Juga:
Hasil Muscab Taekwondo Karo, Wabup Karo Terpilih Sebagai Ketua Masa Bakti 2024-2028
"Dalam solidaritas dengan Komite Olimpiade Internasional, tidak ada bendera atau lagu kebangsaan Rusia atau Belarusia yang akan ditampilkan atau dimainkan di acara Taekwondo Dunia," tambah pernyataan itu, sambil mengumumkan bahwa baik dirinya maupun Federasi Taekwondo Eropa tidak akan menyelenggarakan atau mengakui acara taekwondo di dua negara tersebut.
"Simpati Taekwondo Dunia bersama orang-orang Ukraina," federasi menyimpulkan, seraya mengharapkan "pengakhiran yang damai dan segera" dari konflik tersebut.
Keputusan Federasi Taekwondo Dunia untuk mencopot sabuk hitam kehormatan Putin adalah penghinaan olahraga secara pribadi kedua bagi pemimpin itu dalam beberapa hari terakhir.