WahanaNews.co | Wilayah Provinsi Bohol, Filipina Tengah, menjadi lokasi terdampak paling parah bencana angin puyuh Rai. Terhitung 49 orang tewas akibat hantaman tornado tersebut.
Menurut Gubernur Bohol, Arthur Yap, hantaman badai Rei membuat sejumlah infrastruktur rusak.
Baca Juga:
Barantin Sulawesi Utara Musnahkan 144 Ekor Ayam Tanpa Dokumen Karantina Resmi
“Sangat jelas bahwa kerusakan yang dialami di Bohol begitu kuat dan berdampak kepada semua,” katanya dalam sebuah video yang diunggah ke laman Facebook resminya.
Meski demikian, jumlah resmi korban tewas tercatat sebanyak 31 orang.
Badan bencana nasional, saat ditanyakan terkait angka tersebut, mengatakan bahwa unit operasinya belum menerima laporan resmi dari unit provinsi.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Di Bohol, jalur komunikasi dan pasokan listrik masih belum dapat diakses semenjak dua hari terakhir, akibat angin puyuh Rai, kata Yap. Provinsi tersebut merupakan rumah dari beberapa destinasi wisata populer seperti Sungai Loboc, yang meluap.
“Orang-orang telah sangat menderita akibat rumah-rumah yang rusak dan kerugian pertanian,” katanya sambil menyerukan pengumpulan donasi bagi para korban, terutama air minum.
Rai, di antara badai tropis paling mematikan yang menyerang kepulauan Filipina tahun ini, telah menerjang sebanyak sembilan kali, dengan jejak kehancuran yang cukup besar, yang juga dilaporkan di provinsi Cebu, Leyte, Surigao del Norte, termasuk tujuan selancar populer Siargao, dan Kepualauan Dinagat.