WahanaNews.co | FW de Klerk, presiden rezim kulit putih terakhir Afrika Selatan (Afsel) , tutup usia pada Kamis (11 November) di usia 85 tahun, demikian yayasannya mengumumkan.
De Klerk dan presiden kulit hitam pertama Afsel Nelson Mandela berbagi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1993 karena memimpin transisi "keajaiban" dari pemerintahan rezim kulit putih (apartheid) di negara itu.
Baca Juga:
Mendag Zulkifli Hasan Dorong Kelanjutan Pertemuan Komite Perdagangan Bersama
Dia meninggal setelah perjuangan melawan kanker, kata yayasannya dalam sebuah pernyataan.
De Klerk telah mengumumkan diagnosisnya pada ulang tahunnya yang ke-85, pada 18 Maret tahun ini.
"Dengan kesedihan yang paling dalam, Yayasan FW de Klerk harus mengumumkan bahwa mantan presiden FW de Klerk meninggal dengan tenang di rumahnya di Fresnaye pagi ini setelah perjuangannya melawan kanker mesothelioma," katanya.
Baca Juga:
Afsel Laporkan Kematian Pertama Gegara Vaksin Johnson & Johnson
Dia meninggalkan istrinya Elita, anak-anak Jan dan Susan, dan cucu.
"Keluarga pada waktunya, akan membuat pengumuman mengenai pengaturan pemakaman," tambahnya.
Dia paling dikenang karena pidatonya yang terkenal yang disampaikan pada 2 Februari 1990, mengumumkan pencabutan larangan Kongres Nasional Afrika (ANC) dan gerakan pembebasan lainnya.