WahanaNews.co | Pesepak bola Cristiano Ronaldo didesak untuk tidak bungkam soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Arab Saudi usai ia resmi bergabung dengan klub Al Nassr.
Desakan itu muncul dari organisasi pemantau HAM, Amnesty International. Peneliti urusan Timur Tengah dari Amnesty, Dana Ahmed, Ronaldo seharusnya tak memuji-muji pemerintah Saudi.
Baca Juga:
5 Pesepakbola Top Dunia Ini Pernah Dilatih oleh Jose Mourinho
"Alih-alih memberikan pujian yang tak kritis terhadap Arab Saudi, Ronaldo seharusnya menggunakan platform publik untuk menggambarkan perhatian dia terhadap isu HAM di dalam negara," katanya.
Ia kemudian berujar, "Arab Saudi rutin mengeksekusi orang atas berbagai kejahatan termasuk pembunuhan, perkosaan, dan penyelundupan."
Ronaldo, menurut dia, tak seharusnya membiarkan ketenaran dia menjadi alat Saudi untuk sportwashing.
Baca Juga:
Gaji Tak Kunjung Dibayar, Cristiano Ronaldo Seret Juventus ke Jalur Hukum
Istilah sportswashing digunakan untuk menggambarkan ketika satu negara menggunakan olahraga untuk memperbaiki reputasi yang sedang tercoreng karena pelanggaran HAM.
Sebagaimana dilansir The Guardian, sportswashing dapat dilakukan dengan menggelar atau mengikuti kompetisi olahraga, hingga mensponsori tim tertentu.
"Dia [Ronaldo] seharusnya menggunakan waktunya di Al Nassr untuk menyampaikan segudang masalah HAM di negara ini," kata Ahmed, seperti dikutip The Guardian, Rabu (4/1).